"Nadine!!!!!"teriak p.bambang,guru BP yang terkenal sangat killler.
Nadine berhenti saat merasa namanya dipanggil,padahal ia sudah mengendap endap agar tidak bertemu dengan p Irfan ataupun p Bambang.
Ia tidak mau kena hukuman dari guru yang terkenal tidak ada ampun untuk murid yang sengaja bolos.
Nadine menghentakkan kakinya malas dan berbalik badan melihat p Bambang yang seperti akan memakannya hidup hidup.
"Mimpi apa gua tadi malam,niatnya mau nyari Nicholas eh dapetnya pak Bambang"batin Nadine yang masih mengerjapkan mata.
"Kamu... Iku saya di kantorrrr!"teriak p Bambang yang berhasil membuat Nadine menutup telinganya berharap setelah ini dia tidak akan dirujuk ke dokter THT.
"Duduk!"perintah p Bambang pada Nadine saat mereka masuk ke ruangan BP.
Nadine hanya mengangguk dan duduk diatas sofa,di hadapannya sudah ada p Bambang dengan wajah yang menyeramkan.
"Kenapa kamu bohongin p Irfan?"ucap p Bambang mengawali percakapan ini.
"Saya nggak bohong pak"
"Jangan banyak alasan"
"Ini bukan alasan tapi pembelaan pak"ucap Nadine dengan santainya.
"Sama saja Nadine .....,udah jelasin kenapa kamu bolos dari pelajaran p Irfan?"
"Saya tadi ada masalah dengan perut saya pak,jadinya nggak bisa balik ke kelas"
"Nggak usah bo'ong!nggak ngaruh Nadine. Kamu kira bapak nggak pintar!"
"Kalau nggak pintar ya ngapain bapak ngajarrrr..."canda Nadine dan itu membuat p Bambang mengerutkan dahinya menahan amarahnya.
"Saya udah memasang cctv di sepngjang koridor dan saya liat kamu itu ada didepan kantin"
"Iya pak saya tadi ada dikantin nyari makanan kan udah ngeluarin banyak pak jadi harus diisi yang banyak juga donk pak"jawab Nadine dan itu membuat p Bambang mengedutkan pipi jijik.
"Udah udah, ngomong sama kamu nggak bakalan selesai,sekarang pergi ke halaman belakang sekolah bersihin tuh"perintah p Bambang.
"Sekarang?"tanya Nadine tak berdosa.
"Besok kalau saya sudah nikah!!"
"Ya udah jangan nikah pak"
"Nadineeee!!!!"teriak p Bambang kesal.melihat itu Nadine berlari keluar dari ruang BP menghindari amukan pak Bambang.
Ia berhenti sebentar sekedar mengambil nafas karna dari tadi ia berlari.
"Gila bener p.bambang nyuruh murid nya jadi tukang kebun"batin Nadine sambil terus mengatur nafasnya.
Setelah merasa tidak sesak lagi,ia memutuskan pergi ke halaman belakang sekolah menjalani hukuman dari pada ia ditambah hukuman nya.
Untung utung masih dihukum di halaman belakang sekolah dari pada dihukum bersiin gudang yang Nadine yakin masih kotor meski ia pel.
Ia berjalan ke arah belakang sekolah sebelumnya mengambil sapu dan alat pemotong rumput di dalam gudang.
Nadine berusaha Manarik alat pemotong rumput itu.tangan satunya masih memegang sapu sedangkan tangan yang lainnya masih menarik alat itu.
"Kok jadi enteng yak"batin Nadine saat alat yang ia tarik lebih ringan dari yang tadi.
Matanya tersingkap terkejut saat tau ada seseorang yang membantunya."Ega?"ucap Nadine yang dibalas senyuman manis dari Ega. Mata Nadine terbuka lebar karna melihat Ega yang tersenyum manis dihadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/192560379-288-k929402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The world of all power
Viễn tưởngHidup Nadine selalu dalam kesedihan setiap harinya,dari dibully di sekolahannya hingga meninggalnya sang ayah yang sedikit mengganjalnya. hingga ia tau bahwa ada sesuatu dalam dirinya,yang membuat orang orang tercintanya rela berkorban untuk melin...