let's make baby

3.7K 298 70
                                    

Pagi tlah tiba, namun kamar pasangan beda pekerjaan ini sudah kosong, keduanya sudah pergi tanpa ada kata pamit yang terdengar, mungkin semalam adalah debat yang menyebabkan keduanya enggan untuk bersapa. Oh ayolah, ego mereka sangat besar dan juga Rio yang benar-benar ingin mempunyai keturunan.

Jennie, jisoo dan lisa nampak ketakutan melihat chaeyoung, hari ini gadis manis itu begitu menakutkan, sekarang mereka tengah syuting iklan, mungkin chaeyoung dapat bersikap baik dan melakukan syuting dengan benar, namun setelah syuting selesai, aura yang ditampilkan begitu suram dan dingin, lantas membuat 3 sahabatnya tak bisa mendekat.

Oh ayolah, chaeyoung itu tipe yang tidak pernah marah, dan sikap diam dengan tatap tajam mampu membuat ketakutan, dan itu pasti gara-gara suami nya. Hah...jika dipikirkan kembali diamnya chaeyoung kali ini memperlihatkan keegoisan yang begitu tinggi.

"Cha-chaeng??? Ayo pulang" lisa berucap gugup, chaeyoung melirik tanpa menjawab ia berdiri untuk segera keluar lantas memasuki mobil van.

Lisa menelan ludah takut, ia menghela nafas.

"Syukurlah aku tidak dimakan:')"

"Chaeng, kau baik-baik saja?" Jisoo bertanya saat mereka berada didalam van untuk kembali ke dorm.

"Baik." Chaeyoung berucap singkat namun dia begitu sangat dingin, membuat jisoo enggan kembali untuk bertanya. Dan membiarkan chaeyoung. Nanti pun jika emosinya mereda dia akan bercerita.

"Unnie sepertinya chaeyoung benar-benar sedang dalam mood yang buruk, dia lebih menakutkan daripada diamnya irene unnie" jennie berbisik, dan jisoo mengangguk.

"Aku yakin, si Rio anak sialan itu membuatnya marah. Hah apa yang lelaki itu lakukan? Pasti dia minta bercinta terus menerus." Jisoo berucap, jennie mengangguk.

"Berhenti membicarakanku unnie."

"Heghhhh....." jennie dan jisoo tersentak kaget mereka rasa jantungnya berhenti, suara chaeyoung begitu menakutkan hingga dengan segera mereka melihat kaca mobil. Jangan lupakan keringat dingin yang mulai mengalir.

Lisa menahan tawa, melihat kedua unnienya ketakutan.

"Kenapa kau tertawa lisa?" Seketika lisa membeku lantas ia menggeleng dengan cepat, sial sensasi duduk disamping chaeyoung yang sedang dalam mode lion. Benar-benar sangat menakutkan!

"A-aniya..he-he-heee"

Kini langit sudah begitu gelap, jam menunjukan pukul 1 malam, chaeyoung terdiam ia sudah pulang sejak sejam lalu, sejujurnya ia pulang malam karna ia tak ingin berkontak mata dengan Rio, namun apa ini? Justru Rio yang belum datang. Cih. Kemana dia?

Meski kesal sangat terasa, tetap saja dia khawatir, ia berbaring di sofa menunggu Rio pulang, hingga waktu berlalu namun Rio tak kunjung datang, membuat nya perlahan tertidur karna kantuk datang menerjang dan membuatnya tidur pulas disofa.

Tepat pukul 3 pagi Rio baru datang, ia melirik chaeyoung yang tertidur di sofa, ia menarik nafas. Lantas menghampiri sang istri untuk memindahkan chaeyoung ke dalam kamar.

Rio membaringkan chaeyoung di ranjang, lantas menyeRiouti tubuh yang selalu membuatnya bergairah, Rio berjalan untuk mengganti pakaian, setelah selesai ia kembali untuk tidur.

"Dari mana saja kau." Rio tersentak kaget saat ia baru saja akan menutup mata, namun sang istri berucap dengan dingin.

"Menyelesaikan lagu untuk acara nine." Rio menjawab tak kalah dingin.

Daily Life Of Chaerio[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang