Semesta 10

6.2K 643 147
                                    

Beter eerst de sterren raken en een paar opmerkingen achterlaten ⭐

Better hit the ⭐ first and leave some comments

280 votes for next update

Translate bahasa Prancis ada di paling bawah cerita

🌻🌻🌻🌻🌻

Minggu pagi seperti ini memang asik jika leyeh-leyeh di rumah apalagi setelah pekerjaan rumah selesai dikerjakan. Ada yang sibuk di taman dengan bunga dan pepohonan sayur juga buah yang mulai siap panen, tiduran ganteng depan teve, sampai asik nyemil isi stoples yang sekarang sudah sisa separuh.

"Mas," panggil Bryna.

"Hm?" sahut Bryan masih asik mengunyah sumpia isi abon di mulutnya.

"Ish telen dulu itu!" protesnya, Bryan lantas menelan makanannya baru kembali menjawab.

"Kenapa sih? Ada apa? Jajan?"

Bryna jadi gemas sendiri. "Hih! Ini lho, Hannah, besok lusa itu ada acara Jakarta Fashion Week di Senayan City. Dia undang kita buat datang!" kata Bryna ceria sementara Bryan mengerutkan dahinya.

"Kamu kali dek. Maksudnya kamu doang, nggak sama Mas juga..." jawab Bryan lalu kembali mengunyah camilannya.

Plak! Bryna menepuk lengan kembarannya itu.

"Pergi berdua! Undangannya juga buat berdua!"

"Ogah." Bryan lalu pergi dari sofa sambil membawa stoples makanan tadi masuk ke kamarnya. Bryna cemberut kemudian, ia bingung harus pergi dengan siapa.

"Mbak, kenapaa?" tanya Zie saat melihat kakaknya manyun. "Pengin jalan-jalan ya? Sama Zie aja yuk! Sama Zie pengin juga jalan-jalan tapi tadi daddy ditelepon suruh ke rs. Huh." adunya sebal.

Bryna tersenyum menahan tawanya. Ia paham, ia juga pernah bahkan sering merajuk jika Daddynya pergi ke rumah sakit di hari minggu seperti ini dan itu sangat menyebalkan.

"Yuk, kita jalan berdua aja yuk. Zie mau beli apa?" tanya Bryna akhirnya menuruti keinginan adiknya.

"Beli buku ya mbak?" tawar si bungsu, Bryna mengiyakan dan memintanya segera ganti baju.
.
.
.
.

"Daaa momomm..." pamit Zie pada Mommy nya yang masih ada di kebun depan saat mobil kakaknya beranjak keluar rumah.

Aliya melambaikan tangannya yang memakai sarung tangan khusus berkebunnya yang sudah penuh tanah dan media tanam. "Sudah selesai, tumbuh yang subur yaa bunga, buah dan sayurku." katanya lalu menuju kran air untuk cuci tangan.

Bryan datang dan duduk di kursi taman yang mengelilingi meja bundar serta ada payung di atasnya. "Udah beres mom?" tanya Bryan begitu melihat Mommynya melangkah mendekat.

"Udah dong, tuh lihat, cantikkan bunganya. Buah sama sayur hydroponic nya juga udah mom panen, seger-seger." cerita Aliya pada putra sulungnya itu.

"Kenapa nggak minta bantuin mamas atau Kavin sih mom? Tiduran aja main game mulu tuh." protes Bryan meski dengan ekspresi datarnya.

SEMESTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang