bab 1

26.5K 718 9
                                    

Maaf ya jika banyak typo, cerita pertama sih 😁

********

Sinar matahari sudah mulai tenggalam dengan sendirinya sama seperti dia yang mulai tenggalam dalam kehidupan barunya

🥀🥀

Entah mengapa mataku mulai memanas saat ku lihat mas ardi memperlakukan maduku dengan lembut dan kasih sayang
Berbeda saat dia memperlakukan ku

Kehidupan kami dari awal memang tidak harmonis seperti pasangan suami istri yang menikah karena cinta
Ya,, kami menikah karena perjodohan kedua orang tua kami

Aku merasa sebagai pihak ketiga antara bungan marwah dan mas ardi

🥀 Ya, nama istri kedua mas ardi memang marwah 🥀

Aku merasa sebagai penghancur hubungan mereka yang sudah lama terjalin, dan dengan bodohnya mas ardi menerima perjodohan ini dengan alasan tidak mau mengecewakan orangtuanya

*Flashback

Pas dimana pernikahan ku dengan mas adi menginjak usia 7 bulan
Aku yang saat ini berada di supermarket tiba-tiba dapat mention dari mas ardi
Yang awalnya aku heran tumben sekali mas ardi menghubungiku

Mas ardi : fah kamu dimana?

Aku : di supermarket mas , kenapa?

Mas ardi : bisa pulang cepat? Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan

Entah mengapa hatiku mulai resah. Mungkin hanya perasaan ku saja

Setibanya di rumah aku menghampiri mas ardi yang saat ini sedang berada di ruang keluarga dengan membawa cemilan

Sudah 10 menit lebih di antara kami tidak ada yang bersuara, entah mas ardi sedang memikirkan kata-kata yang akan di sampaikan atau apa, entah lah aku tidak tau

" Ehmm ,, mas tadik mau ngomong apa?"ucap ku setelah sekian lama hanya ada keheningan di antara kita

"Ku rasa kau telah mengetahui jika selama ini saya sudah memiliki kekasih, dan aku akan menikahinya,
Dengan atau tanpa izin mu aku akan tetap menikahinya " kata-katanya meluncur dengan tegas dan seolah-olah mengatakan "tidak ada penolakan"

Kutatap matanya mencari celah kebohongan namun nihil
Aku tidak dapat menemukan kebohongan itu, yang kudapat hanya ketegas dimatanya

"Akan ku pikirkan " ucapku dengan mengalihkan pandanganku, yang mungkin akan mengeluarkan air mata jika aku menatap matanya

"Aku sudah katakan aku tidak butuh jawabanmu, aku hanya memberitahu mu "

"Aku tahu posisiku selama ini dan aku sadar aku tidak akan menempati posisi yang istimewa dimanapun yang menyangkut dirimu, setidaknya kau membutuhkan aku sebagai saksi istri pertama di hari pernikahan mu " dengan meninggalkan mas ardi yang masih duduk

Ya kami tidur terpisah, mas ardi yang meminta kami tidur dengan kamar yang berbeda

***

Keesokan harinya

" Aku memberi mu izin untuk menikahi kekasihmu itu mas" ucap ku saat mengrtahui jika mas ardi akan pergi keluar

"Hmm ya, sudah ku katakan dengan atau tanpa izinmu aku akan tetap menikahi marwah, kau tahukan jika marwah adalah kekasihku sebelum kita dijodohkan ? Ku harap kau paham akan itu " Ucap mas ardi dengan berlalu meningggalkan ku

*Mas apa kau tidak berfikir jika hati ini sakit,aku tahu kita hanya dijodohkan, setidaknya terima aku sebagai istrimu * ucapku lirih dengan menetesnya air mata sialan ini

Mas juga memintaku untuk merahasiakan pernikahanya di depan orangtua kami

Flashback end.

💔
Patah hati

Untuk kesekian kalinya aku sakit melihat mereka bermesraan didepan ku bahkan mereka kadang memanggil satu sama lain dengan kata "sayang" namum marwah kadang memprotesnya dengan alasan tidak enak dengan ku

Kami saat ini sedang makan malam dirungan yang menurutku aku hanya debagai pihak ketiga di antara mereka

"Mas mau lagi nasinya? " Tawar marwah pada mas ardi

"Tidak sayang "

"Fah, kamu mau nambah? Mau aku ambilkan? "

"Tidak mba, sudah kenyang" titah ku pada marwah

★ aku sengaja memanggil marwah dengan sebutan "mba" karena dia lebih tua dariku dan mas ardi ★

Kuliat marwah sedang membereskan meja makan dengan sigap aku membantu
"Biar aku saja yang membawa kedalam mba"

"Ohiya, makasih ya fah"

Aku mengangguk dan langsung pergi ke arah dalam dengan menyimpan piring kotor kami, samar-samar ku dengan pembicaraan mereka

" Di, jangan terlalu cuek dengan afifah "

"Kau tahu kan kami hanya sebatas dijodohkan dan aku tidak mencintainya " jawab mas ardi
Lagi-lagi aku benci akan diriku yang tiba-tiba meneteskan air mata saat mendengan ucapan mas ardi

"Mba aku duluan ke kamar ya , sudah ngantuk " pamitmu pada marwah

"Fa , kamu baik2 sajakan? Mata mu kenapa merah? " Ucap marwah dengan khawatir

"Anu mba,,, itu ,, itu tadik kelilipan , ya udah mba aku duluan ya istrahatnya, capek juga mba " ucapku terbata-bata dengan meninggalkan mereka yang masih stay ditempatnya

**
Segini dulu ya

Ku Izinkan Kau(Poligami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang