Bab 9

12.1K 727 99
                                    

Tolong tandai jika ada Typo 🍑

-----------------------------------------------------------------------

Ahh kenapa jadi gini sih, biarkan dia dengan siapa" ucap ardi dengan menaiki lantai dua dan membanting pintu kamarnya

Pov end

Entah kenapa hari ini sikap pak Erwangra aneh dan semakin membuat ku bingung
Mulai dari perkataan pak Bakhtiat sampai hal-hal kecil yang membuat afifaf merasa bahwa hari ini dia di spesialkan oleh bosnya tersebut

"Ah sudah lah mungkin hanya fikiran ku saja "gumam afifah dalam hati

Kenapa rumah sepi? Kemana perginya mas Ardi dan marwah? Batin afifah setelah memasuki rumah

Tidak lama terdengan suara pintu terbanting, seketika kumelihat kearah lantai dua dan ternyata suara tersebut berada di kamar mas ardi dan marwah

Braakkkkk

"Astagfirullah mas, kenapa lagi sih dia, ada masalah dengan marwah? Bukannya meraka lagi bahagia dengan hadirnya buat hati diantara mereka" ujar marwah dengan menaiki tangga

**

Setelah selesai bersih-bersih ku rebahkan tubuhku pada kasur king size tersebut dan tanpa kusadari aku telah tertidur hingga terdengar suara azan subuh berkumandang

"Astagfirullah aku lupa sholat isha " ucap afifah sembari menepuk jidatnya

Perlahan ku kumpulkan kesadaran dan mengumpulkan niat untuk cuci muka dan wudhu

Kulangkahkan kakiku pada kamar mandi, namun dengan keadaan yang kurang sadar sepenuhnya tanpa di sengaja afifah menabrak pembatas antara pintu backtub dan wc

"Aduhhhh " seketika afifah meraba pada dahinya yang kemungkinan akan membenjol
"kok ada darah ?" Gumam afifah saat melihat tangannya terdapat darah yang mengalir dari arah dahinya "ih bodoh iya lah berdarah orang kena pinggiran begini " umpat afifah pada dirinya sendiri dengan memukul pinggiran pembatas tersebut

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh, barulah afifah mengobati luka pada dahinya tersebut

Setelah proses pengobatan tersebut selesai afifah beranjak ke dapur untuk membuat sarapan dan persediaan dapur hanya tersisa telur dan sosis bahkan roti dan selaipun habis jadi ku putuskan untuk membuat nasi goreng

Ardi pov

Perlahan kubuka mata setelah terdengar suara azan subuh berkumandang dan menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim

Hari ini ku persiapkan kebutuhan sendiri tanpa bantuan dari istri tercinta siapa lagi kalau bukan marwah

Biasanya sudah tersusun rapi pakaian di atas ranjang kami, dan sekarang ku menyiapkannya sendiri dan hal paling susah ku lakukan sendiri adalah memakai dasi

Mungkin hari ini kuputuskan untuk tidak memakai dasi

Pertanyaannya kenapa bukan afifah? You know lah

Baru 3 langkah kakiku menuruni tangga tiba-tiba indra penciumn ku mencium sesuatu yang harum dan itu membuat cacing-cacing dalam perut memberontak minta segera di isi.

Ku arahkan pandangan ke dapur dan melihat afifah yang sudah siap dengan setelan kerjanya, dan ku arahkan pandangan ku pada meja maka yang terdapat makanan yang kurasa itu adalah nasi goreng

"Aduh lupa roti sama selaikan habis ,gimana nih padahal lapar banget " batin ardi setelah melihat meja makan yang tidak terdapat roti dan selai tapi

Pov end

"Mau sarapan mas? Kebetulan aku masa lebih , ITU PUN JIKA MAU " ucap afifah dengan menekan kata tersebut

Ku Izinkan Kau(Poligami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang