Bab 10

15.9K 778 105
                                    

Jangan pernah menyalahkan perasaan, karena dia bukan sesuatu yang harus disalahkan🍑

*******************************************

Tolong Tandai jika ada typo 🍒

Hari ini afifah menemani Erwangra karena ada meeting diluar kantor. Mereka berada dimobil yang sama. afifah duduk bersebelahan dangan erwangra.

Erwangra yang gugup dengan duduk mereka yang bersebelahan hanya menyibukan diri dengan handphone yang di genggamnya sedangkan afifah menahan mengantuk .

Afifah pun menahan rasa kantuknya namun tak tertahankan ,namun semakin membuatnya tertidur

Erwangra merasa ada yang bersandar ke bahunya. Ia pun melihat afifah yang sedang tertidur. Erwangra melihat wajah afifah dengan tajam namun sulit diartikan

Erwangra akui bahwa afifah wanita yang cantik dan sexy. Tanpa di sengaja tangan erwangra menyibakan rambut afifah yang menghalangi wajah cantiknya
"Cantik , seandainya takdir mempertemukan kita lebih cepat mungkin kita sudah bahagia dengan keluarga kecil kita , kenapa wanita secantik ini harus di sia-siakan, kenapa harus laki-laki bodoh itu yang lebih dulu menikahimu, bersabarlah sedikit untuk masa depan kita yang akan membuat mu kebih bahagia dari saat ini, aku berjanji akan itu " gumam Erwangra dengan menyelipakan harapan didalamnya

Setelah menempuh perjalanan 7 jam,kini mereka telah sampai ditempat tujuan, Erwangra pun membangunkan afifah

"Heii,, afifah,, fah kita sudah sampai, bangunlah "ujar Erwangra

Afifah lun menggeliat, ia pun membuka matanya dan mengumpulkan kesadarannya

Setelah terkumpul kesadarannya barulah afifah beranjak dari mobil

"Ayok " ajak Erwangra dengan membuka ountu mobio untuk afifah

"Makasih pak "

" Udah jangan formal sekali, panggil nama jika sedang diluar kantor " ujar Erwangra pad afifah

"Tap,, tapi pak kurang sopan " ucap afifah dengan terbata

"Perintah fah, saya bos disini " dengan menggunakan kekuasaanya Erwangra dapat melakukan apapun

"Baik pak, ehh baik er,,erwangra "

"Nah gitu dong, kan enak di dengar " ucap erwangra dengan senyum lebarnya

Setelah selesai pada meeting hari ini mereka mencari hotel berbintang terdekat untuk menginap, setelah check in ternyata sisa satu kamar yang tersisa

Tidak ada pilihan lain selain mengambilnya sebab jam sudah menunjukan pukul 22.30 namun kamar tersebut kebetulan terdapat 2 ranjang king size jadi mereka tidak oerlu satu ranjang

Setelah sampai kamar afifah terkebih dulu mengganti pakaian kerjanya dengan baju santi T-shirt oblong hitam dan hot pants demin

Setelah sampai kamar afifah terkebih dulu mengganti pakaian kerjanya dengan baju santi T-shirt oblong hitam dan hot pants demin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ku Izinkan Kau(Poligami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang