10

5.3K 135 0
                                    

Mohon maaf yah kalau banyak typo berterbaran.

Please be wise this story was made for adults.

Happy reading beloved readers.

***

Seampainya dirumah, Tisya perlahan membuka gerbang rumahnya tersebut. Lampu rumahnya terang benderang sehingga dapat memperlihatkan siapa yang baru saja datang kerumah tersebut. Setelah itu Tisya mengucap salam ketika ia hendak masuk ke rumahnya.

"Malam Ayah, malam ibu... Tisya pulang"

"Malam Tisya kok kamu sendiri?," tanya Ayah Tisya.

"Henry katanya mulai hari ini mau anter jemput kamu?"

"Iya yah, tadi aku dapat sms dari Kak Henry katanya hari ini dia gak enak badan."jawab Tisya.

"Yaudah besok ibu masakin bubur yah buat Henry, kamu bawain yah Tisya."

"Yah ibu besokkan Tisya kerja. Lagian paling besok Kak Henry udah sehat." keluh Tisya

"Pokoknya ibu gak mau denger alasan yah Tisya. Kamu juga biasanya datang ke kantor telat emang ibu gak tau editor kayak kamu yang suka dateng seenak jidatnya. Ibu juga pernah kerja dimedia tau kayak kamu." ucap Ibu Tisya lugas.

"Yaudah besok Tisya izin setengah hari." Tisya sudah pasrah dengan ibunya.

"Tisya emang anak ibu paling baik" puji Ibu Tisya.

Tisya memaksakan senyumnya dan segera naik ke atas menuju kamarnya.

•••

Keesokan paginya Tisya sudah disibukan ibunya yang telah menyiapakan bubur dan beberapa makanan untuk menenguk orang sakit.

"Bu ini yang harus Tisya bawa kerumah Kak Henry?" tanya Tisya speechless. Ia melihat berbagai makanan di meja makan yang telah disiapkan ibunya untuk Henry.

"Kak Henry tuh gak enak badan lagian bu, bukan gak makan setahun." lanjutnya. Lagipula mana bisa ia membawa seluruh makanan ini dengan menggunakan ojek online pikir Tisya kembali.

"Iya kamu bawa bubur, buah, roti, sama susu ini yah. Gak usah naik ojol hari ini. Naik taxi aja, baru dari rumah Henry kamu nanti naik ojol ke kantor." Ibu Tisya berkecak pinggang.

Tisya menganggung dan mulai memangil taxi dengan bantuan ponsel pintarnya.

Tak lama berselang taxi yang dipanggil oleh Tisya telah datang. Tisya pamit dan bergegas menuju rumah Henry.

•••

-Di Rumah Henry-

Sesampainya dirumah Henry. Tisya langsung disambut oleh asisten pelayan rumah tangga milik keluarga Henry. Tisya masuk dan menemukan kedua calon mertuanya sedang bercengkrama di ruang keluarga tersebut.

"Permisi tante om, maaf ganggu pagi - pagi. Hari ini Tisya disuruh Ibu jenguk Kak Henry. Kak Henry-nya ada?" sapa Tisya kepada kedua calon mertuanya.

"Eh anak bunda datang. Iya Henry semalam badannya panas tinggi. Dari tadi dibawain makan ke kamarnya juga gak dimakan. Bantuin bunda yuk siapa tau kalau kamu yang kasih Henry mau makan" jawab Bunda Henry semangat sembari menerima buah tangan yang dibawakan oleh Tisya.

"Yuk ke atas yuk bunda temenin" ajak Bunda Henry kembali.

Tok ... Tok... Tok...

"Hen buka pintunya ini Nak Tisya datang jauh - jauh mau jenguk kamu"

"Gak dikunci bun masuk saja" jawab Henry dari dalam kamar.

Tisya melihat kondisi Henry yang sangat lemah dengan wajah pucat dan mata berair.

Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang