22

3.8K 103 5
                                    

Hellow dearest readers.

Welcome back to Tisya and Henry stories.

Just wanna remind all of the readers, once again this stories was made for adult.

If you not yet having your Citizen Identification (KTP) it means your are not target readers I want to reach.

Please be wise.

Without any further let's move to the stories.

***

Sesampainya dirumah Tisya, Andi mengajak Tisya untuk bicara empat mata mengenai kejadian yang sudah ia lihat tadi.

Sesampainya dirumah Tisya, Andi mengajak Tisya untuk bicara empat mata mengenai kejadian yang sudah ia lihat tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, berapakali kamu sudah melakukan itu sama  Henry" tanya Andi tegas kepada Tisya.

"Itu maksud kakak?" Tisya terlihat bingung.

"Kak aku masih perawan loh kak." sambung Tisya kembali.

"Jadi kamu belum pernah diapa - apain sama Henry?" tanya Andi kembali.

"Hampir"ujar Tisya sambil menunduk.

"Lah terus tadi ngapain kamu nangis sesegukan dimobil"Andi semakin bingung dengan sikap Tisya.

"Ya aku kesel sama Kak Andi, minta maaf udah keadaan kayak gini gak guna tau."Tisya sambil melipat tangannya.

"Okay, pertanyaannya kakak ganti. Kamu udah pernah diapain saja sama Henry"

"Hahhh" Tisya mengela nafas panjang.

"Pertama kali fitting baju tunangan dia curi ciuman pertama aku dimobil. Kedua, pas aku sama dia tunangan di depan umum. Ketiga, seminggu setelah tunangan pas dia nganterin aku ke kantor. Keempat, di apartemen dia dan hampir perkosa aku. Kelima, pas aku baru bangun tidur di apartemennya. Keenam, yang tadi kakak lihat. Oh iya jangan lupa waktu aku ketawan sekamar sama dia di rumah kakak dia juga cium aku." Tisya menjabarkan satu persatu.

"Wow, kalian berdua tiga bulan kenal udah se-intens itu"ujar Andi yang bingung harus senang atau marah melihat perkembangan sepupu dan sahabatnya.

"Intens apanya yang ada itu tuh teman kakak yang curi - curi kesempatan mulu sama aku."jawab Tisya dengan emosi.

"Gue gak belain Henry sih Sya. Cuma kalian kan sudah tunangan wajar gak sih kalau ciuman?. Lagian kan itu salah satu expressi cinta."jawab Andi sambil cengengesan.

"Expresi cinta kalau kedua belah pihak sama - sama cinta nah ini?" suara Tisya emosi.

"Mana Kak Henry punya pacar ternyata. Gimana aku bisa yakin sama hubungan ini"Tisya sambil menunduk dengan suara yang lemah.

"Hm... siapa sih antara kamu sama Henry yang belum cinta?".

"Akulah" jawab Tisya singkat.

"Masa? Tadi pas bilang Henry punya pacar kenapa kayaknya tadi ada yang kecewa yah?"

Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang