dahal chap ini harusnya pendek lagi dari ini, tapi entah kenapa kelepesan ngetik lovey dovey nya bos sama si gapeka ><
"Bos?" Taehyung nukik alis, matanya yang baru aja kebukak langsung disuguhin raut atasannya.
"Ah," Jeongguk berujar cepat cepat, "Saya bangunin kamu? Maaf."
Taehyung sama cepatnya, dia geleng, "Nggak, kok!"
Jeongguk buru buru ngeletak koper kecilnya waktu Taehyung berusaha duduk dari posisi tidurnya, ngebantu cowok itu untuk duduk dengan layak.
"Jimin mana?" Taehyung nanya waktu sadar nggak ada keberadaan cowok bantet yang ia dusel dusel tiap saat, setiap waktu.
"Masih di kantor." Jeongguk bilang.
Taehyung ngerjap sebelum matanya jadi nyipit penuh tanya, "Terus bos kesini?"
"Dia yang kasih kunci," Jeongguk nyungging senyum kecil, nunjukin kunci yang tadi Jimin kasih ke dia, ngebuat Taehyung ber oh ria panjang, walau gurat dahinya masih nunjukin bingungnya dia.
"Jadi," Bos bilang lagi, ngebuat Taehyung natap cowok itu sambil nunggu kalimat selanjutnya, "Gimana kamunya?"
Taehyung bergumam doang awalnya, narik lagi selimutnya yang udah ngga karuan gimana bentukannya, "Udah mendingan, kok."
"Bener?" Alisnya naik, tanda nggak terlalu yakin sama ucapan Taehyung barusan. Maka, Jeongguk sedikit condong, ngadahin tangannya ke dahi Taehyung dari sela sela poninya.
"Bener, kan?" Taehyung bilang lagi. Jeongguk cuman bergumam paham sambil ngangguk kecil waktu narik kembali tangannya dari dahi Taehyung.
Kali ini pipi. Jeongguk naruh tangannya di pipi Taehyung, nggak nangkup, cuman sekedar nyentuh punggung tangannya. Taehyung sadar nggak sadar berjengit, sedikit terlonjak ke belakang.
Nyantai dong, kan kaget. ㅡkth
"J-juga nggak, kan?" Taehyung bilang, Jeongguk ngangguk kecil sekali lagi. Tapi, tangannya nggak langsung ditarik balik, malah ngubah posisi buat narik pipi Taehyung.
"Jawngan ditawik!" Taehyung merengek, merintih pelan waktu Jeongguk makin gencar, cowok itu malah ketawa kecil. Kan kampret.
Untung Taehyung sayang. Eh.
"Abisnya, lucu." Jeongguk bilang, setelah puas ngebuat bekas merah muda di pipi Taehyung. Ketawa kecil lagi waktu cowok di depannya ngelus pipinya sendiri, ngelempar tatapan tajamnya ke Jeongguk dengan bibir yang sedikit dimajukan.
"Ngga lucu!" Taehyung mendelik, Jeongguk sama sekali ngga merasa terancam sama tatapannya, malah, ia nyungging senyum lagi.
"Lucu," Jeongguk bilang lagi, nggak menyerah sama opini dia.
"Kan," Taehyung nyaut, buat Jeongguk naikin alis tanda bingung, "Bos yang bawel!"
Jeongguk ketawa, nggak pake nada kecil atau sunggingan smirk, kali ini bener ketawa. Sampai Taehyung baru sadar, cowok itu kalo ketawa lucu, ya. Bener beda dari raut tanpa ekspresi dia di kantor.
"Iya, deh," Dia bilang, "Asal kamu seneng."
Taehyung nggak ngejawab, karena sendirinya nggak sadar, tadi dia nundukkin kepalanya, mainin ujung piyama dinginnya. Gatau kenapa.
Jeongguk ngelirik nakas, matanya langsung sedikit melotot, "Kamu belum makan?"
Taehyung sedikit mendongak, ngeliat Jeongguk yang kini ngambil satu piring makanan yang Taehyung gatau kalo itu ada. Mungkin, Jimin yang nyiapin waktu dia lagi tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJANGNIM? / KV
FanfictionMimpi apa Taehyung semalem sampe digebet bos sendiri. warn: +non baku +slight minyoon