Bab 9

30.1K 2K 33
                                    

Susana pesantren saat ini sangat sunyi, jam menujukan pukul tiga dini hari. Dengan mata yang masih sangat mengantuk Jazira mencoba bangun dari lelapnya tidur. Matanya menangkap satu obyek yang saat ini sedang berada di atas sajadah dengan mukena yang menutupi tubuhnya.

"Kak Aisyah ngapain jam segini sholat? Kan belum subuh?"

"Kak Aisyah."

"Eh kamu kenapa bangun Ra? Keganggu sama aku ya?"

"Enggak kok, gue juga bingung kenapa tiba-tiba kebangunan tengah malem gini."

"Yaudah kamu lanjut tidur lagi aja kalo masih ngantuk, nanti aku bangunin pas sholat Subuh."

"Kakak sholat apa jam segini?"

"Tahajud."

"Buat apa? Emang mau cepat nikah ya?"

"Maksudnya?"

"Ya yang gue tau, orang yang sholat Tahajud itu pasti minta jodoh buat nikah Kak." Jawan Jazira apa adanya.

"Ada-ada aja kamu itu, aku Tahajud cuma kepingin lebih mendekatkan diri sama Allah aja."

Percakapan itu berhenti ketika Jazira memutuskan untuk tidur kembali karena ia tidak ingin mengganggu Aisyah dalam beribadah.

Beberapa jam setelahnya. Sholat subuh berjamaah telah selesai di laksanakan para santri Pondok Pesantren Al-Khaf. Seperti biasa, setelah sholat mereka akan bertadarus sampai matahari terbit, setelah itu barulah kegiatan mereka akan di lakukan.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

"Wa 'alaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh."

"Para santriwati yang saya banggakan sekarang kita mulai Tadarusnya ya. Seperti biasa sebelum kita membaca surah Al-Fatihah, apa ada yang mau izin ke kamar mandi?"

Semua santriwati yang ada di kelas Ustazah Kayla diam, mereka sangat menghormati Ustazah cantik yang satu itu karena sosoknya sangat di segani. Bahkan untuk menatap mata sang Ustazah saja terkadang mereka tidak berani karena saking patuhnya terhadap guru yang satu itu.

Tapi Jazira yang tidak mengetahui apa pun mengenai Ustazah Kayla merasa santai saja dan ia tidak takut kepada Ustazah Kayla. Jazira merasa sangat malas mengikuti kelas ini, apalagi kalau harus di beri hafalan surah oleh sang Ustazah, ia tidak sanggup. Saat ini pun matanya sangat berat, ia sangat mengantuk. Maka dari itu ia mencari cara agar bisa keluar dari kelas ini.

"Ustazah."

"Iya."

"Saya sakit perut Ustazah, saya mau izin ke kamar mandi."

"Baik, saya beri waktu 15 menit. Silakan ke kamar mandi."

Tanpa basa basi, gadis berkulit putih itu langsung pergi menuju kamarnya, tujuannya cuma satu, yaitu tidur.

"Akhirnya gue bisa lolos juga dari kelasnya Ustazah Kayla, gila ngantuk banget nih mata."

Saat sedang merancau tidak jelas dengan terus menguap. Jazira tidak sadar jika ia sedang berada di gerbang yang salah, seharusnya dari kelas tadi ia belok kiri bukan ke kanan. Belok ke kanan hanya akan membawa petaka baginya, karena ia memasuki asrama putra.

"Astagfirullah, kamu ngapain ke sini? Ini asrama putra, sebaiknya kamu segera pergi sebelum di liat pihak keamanan."

Laki-laki berkokoh biru muda dengan sajadah di pundaknya itu terlihat sangat terkejut dan terus beristigfar serta menundukkan pandangan.

"Astaga, gue gak mimpi nih? Wildan? Sumpah Ini cowok gantengnya kelewatan banget, gue gak peduli deh mau ada pihak keamanan atau apa pun, yang penting gue bisa liat Wildan dari jarak sedeket."

JAZIRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang