Bab 15

30.1K 1.8K 13
                                    

"Ya Allah aku kangen banget sama rumah ini." Mata Jazira berbinar saat ia sampai di halaman rumahnya yang sudah lama di tinggalkan.

"Anak Ayah senang banget kayaknya ya?"

"Iya nih, kayaknya kamu senang banget ya Ra?"

“Jelas dong. Kan udah lama banget aku gak pulang ke sini.” ucapnya bersemangat

Mereka memasuki rumah berlantai dua itu, rumah yang terletak di salah satu komplek perumahan elit. Jazira bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya sampai saat ini.

"JAZIRA!" Teriakan itu membuat Jazira dan kedua orang tuanya menoleh.

"Sinta?" Kedua gadis remaja itu langsung berpelukan erat sampai meneteskan air mata kerinduan.

Semua orang bisa memiliki banyak teman namun sedikit yang bisa menjadi sahabat. Jika teman hanya ada di saat susah maka berbeda dengan sahabat. Ia akan selalu ada bahkan saat sedang di titik terlemah sekali pun.

Jazira bersyukur karena lagi-lagi Allah yang Maha Penyayang telah memberinya sahabat terbaik seperti Sinta dan juga Aisyah, sahabat hijrahnya yang setia membimbing Jazira dengan sangat sabar.

"Udah ah pelukannya, lebay banget sih Ra?"

"Kangen tau, emang kamu gak kangen sama aku?" Jazira memasang muka melas untuk menarik perhatian Sinta.

"Bentar deh, sejak kapan lo pake 'aku-kamu' ke gue?"

"Sejak ... barusan." Jazira tertawa.

Sinta mendengus sebal. "Masih aja ngeselin."

“Kalian ngobrolnya di dalem aja yuk, sakalian Bunda buatin camilan.”

Mereka menuruti perintah Kharisa. Di ruang tamu rumahnya, Jazira dan Sinta terus bercerita banyak hal yang sama-sama mereka jalani setelah perpisahan pagi itu. Saking asiknya dalam perbincangan, mereka sampai tidak sadar kalau waktu sudah berjalan dua jam lamanya.

"Ra kita ke Mall yuk udah lama banget kan kita gak jalan bareng?"

"Aku mau sih tapi izin ke Ayah sama Bunda dulu ya Ta, bentar. Kamu tunggu di sini dulu." Jazira bergegas pergi untuk meminta izin.

Setelah itu akhirnya Jazira pergi bersama Sinta menuju sebuah Mall yang dulu sering mereka kunjungi. Mereka memesan taksi online yang langsung datang tidak lama setelah di pesan. Perjalanan menuju Mall tidak memakan banyak waktu, cukup lima belas menit mereka sudah sampai di depan Mall besar ini.

"Ta kita sholat zuhur dulu yuk, habis itu baru kita makan siang, gimana?"

"Gue lagi halangan Ra, lo sholat sendirian gapapa kan? Gue temenin di luar kok"

"Yaudah, ayo."

Saat mereka menuju Mushola di lantai tiga, langkah kedua gadis itu terhenti ketika laki-laki dengan jaket hitam datang menghadang.

"Jazira."

"Kak Niko?"

Sudah setahun sejak putusnya hubungan mereka saat itu, Jazira baru bertemu dengan Niko lagi.

"Hey apa kabar? Tunggu dulu deh, ini kenapa sekarang serba kebesaran gini sih bajunya? Udah tobat nih?" Tanya perempuan yang berada di samping Niko, dia Amela.

"Alhamdulillah aku sehat wal’afiat seperti yang kakak lihat sekarang."

"Sekarang lo kayak ibu-ibu ya? Baju serba kegedean, jilbab juga sama, norak banget sih? Pantes aja waktu itu Niko tinggalin lo dan lebih pilih gue." Perkataan Amela membuat Jazira dan Sinta merasa kesal.

JAZIRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang