14. Sakit dan Permintaan

4.5K 167 1
                                    

Kasih tau kalo ada typo!

***

"Dila ada di mana?"

Seorang gadis menoleh saat mendengar seorang bertanya. "Tadi dia ada di UKS. Katanya dia nggak mau ditunggu Kak. Kalo Kak Kevin datang pasti nggak masalah," jawabnya.

Kevin mengangguk dan berjalan keluar dari keluar kelas. Ia berjalan dengan santai menuju UKS yang jaraknya cukup dekat dengan kelas 10 IPS 1. Setibanya ia di UKS, Kevin segera masuk dan menghampiri salah satu bilik yang terlihat ada seseorang. Ternyata benar, Dila sekarang berada di UKS. Mata gadis itu terpejam, namun Kevin yakin jika gadis itu belum tidur.

"Lo sakit apa?"

Dila terperanjat, ia membuka matanya dan melihat wajah Kevin. Dengan cepat ia bangun kemudian memijat kepalanya yang sedikit sakit. Kevin yang melihat itu langsung mendekat kemudian mengusap pelan kepala Dila. "Lo sakit apa?"

Dila menoleh. "Tadi tiba-tiba pusing Kak, Kak Kevin kok ada di sini?"

"Gue tadi mau ketemu lo, gue khawatir sama lo. Terus Nisma bilang kalo lo ada di UKS, yaudah, gue ke sini aja," jawab Kevin dan mendapatkan anggukan dari Dila.

Kevin menghela napasnya panjang kemudian menarik kursi untuk mendekati Dila kemudian duduk di kursi itu. Ia menarik tangan Dila dan digenggamnya dengan erat. Hal itu membuat Dila merasakan jantungnya berdebar. Bahkan ia dapat merasakan Kevin yang berkali-kali menciumi tangannya. Wajah Dila seketika memanas saat Kevin yang dengan sengaja melakukannya ke dirinya.

"Wajah lo kenapa merah kayak begitu?"

Mata Dila membulat kemudian melepaskan tangannya dari genggaman Kevin. Kedua tangannya menangkup kedua pipinya. "Nggak kok Kak, mungkin cuman halusinasi Kakak aja," jawabnya membuat kening Kevin berkerut. "Kakak keluar aja, aku...aku mau tidur," ujar Dila kemudian merebahkan tubuhnya. Bahkan, dengan sengaja Dila memilih untuk membelakangi Kevin.

Kevin berdecak kemudian bangkit, ia mengambil selimut yang berada di kaki Dila kemudian menyelimutinya hingga sebatas pundak. Tangannya mengusap puncak kepala Dila kemudian berjalan pergi begitu saja. Setelah mendengar suara langkah kaki yang menjauh, Dila berbalik kemudian menatap arah perginya Kevin.

Dila bangkit dari duduknya kemudian menyibak selimutnya, rasa sakit kepalanya tergantikan dengan rasa bersalah. Ia telah mengusir Kevin saat pria itu mau menjenguknya yang sedang sakit. Dengan cepat Dila melipat asal selimut dan segera memakai sepatunya. Saat ia turun, tiba-tiba kepalanya pusing hingga ia memegang kepalanya. Setelah sedikit reda, Dila segera keluar, ia bahkan mengabaikan teriakan-teriakan dari orang-orang yang berada di UKS.

Dila berlari mencari keberadaan Kevin. Bahkan berkali-kali ia berhenti karena rasanya sekitarnya terasa berputar. Dengan tenaganya yang masih tersisa, Dila terus berjalan bahkan ia terjatuh karena pandangannya memudar. Ia merasakan pundaknya ditepuk membuatnya menoleh. Namun ia hanya mendapati wajah seseorang yang pudar.

"Lo ngapain di sini? Lo sakit Dil."

Suara itu, ia tahu suara itu. Itu adalah suara Kevin. Seketika senyumnya mengembang di bibir pucatnya. "Kak Kevin, maafin aku, tadi aku nggak sengaja ngusir," ujarnya kemudian jatuh ke pelukan Kevin. Orang-orang yang melihat itu langsung histeris, semua orang menatap Kevin dan Dila.

Kevin menepuk-nepuk pipi Dila. "Dil bangun Dil!" ucapnya, sesekali ia mengusap kepala Dila yang sudah berkeringat. "Dila bangun!" ujarnya kembali. Ia mendongak dan melihat banyak orang yang mengerubunginya. "Lo semua minggir! Kalian nggak ada gunanya, nggak mau bantuin," kesalnya kemudian bangkit sambil membopong tubuh Dila dan membawanya menuju UKS.

My Cengeng Girlfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang