1. Mengenalnya

12.8K 397 12
                                    

Faradila Prestiani namanya, sering dipanggil Dila. Gadis cengeng tapi mempesona.  Saat ini ia tengah memakai dasi, ini adalah hari pertamanya masuk setelah melewati masa-masa yang paling menyiksa dirinya sendiri yaitu MOS.

Setelah terlihat lebih sempurna, gadis itu turun keluar dan menghampiri mama dan papanya di bawah. Ia tersenyum sambil mengucapkan selamat pagi untuk mereka berdua.

"Mau sarapan atau nggak sarapan?"

"Nggak deh Ma, masih terlalu pagi kalo sarapan. Dila mau berangkat aja," jawabnya.

"Yaudah terserah kamu aja."

"Kalo gitu aku berangkat, yuk Pa!"

Dila pun menyalimi sang mama kemudian keluar dari rumah dan berjalan masuk ke dalam mobil papanya. Ia langsung memakai sabuk pengaman, dan tak selang beberapa lama kemudian papanya datang.

Perjalanan pun tak ada yang berbicara hanya ada suara mesin yang terdengar. Dila memilih untuk menatap keluar, jendelanya pun ia biarkan terbuka supaya angin bisa masuk dan ia dapat menikmati angin yang belum begitu banyak mengandung asap kendaraan selain itu ia juga bisa melihat pemandangan pagi hari.

Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di sekolah, ia langsung mencium pipi papanya dan berjalan keluar dari mobil kemudian berjalan ke kelas. Dila melihat arloji yang terpasang di lengan kirinya dan menunjukkan pukul 05:25. Masih begitu pagi bukan?

Dari SD gadis itu sering sekali terlambat dan selalu mendapatkan ceramah dari gurunya. Bahkan sering pula orang tuanya dipanggil ke sekolah. Dan mulai saat itu, ia berangkat sangat pagi ke sekolahnya.

Dila berjalan menuju kelasnya, untungnya sekolah sudah dibuka jadi ia tak perlu menunggu penjaga sekolah untuk membuka pagar. Dengan santainya, gadis itu berjalan melewati lorong-lorong yang masih sepi.

Sesampainya di depan kelas, ia langsung membuka pintu kemudian menyalakan lampu karena kelas masih begitu sepi. Setelah lampu menyala, pemandangan yang ia lihat adalah kelas yang berantakan.

Dila menghembuskan napas panjang, kemudian menaruh tas miliknya ke bangku lalu mulai menyapu kelas sendirian. Dari kecil ia sangat suka dengan yang namanya kerapian, kalau ia melihat hal yang begitu berantakan tangannya sudah geli untuk merapikannya.

Selesai menyapu kelas, Dila segera menaruh kembali sapu di tempatnya tadi. Ia kemudian beralih pada handphone miliknya. Gadis itu mulai menyalakan Wi-Fi sekolah. Setelah masuk login, Wi-Fi pun tersambung.

Hal yang pertama ia lihat adalah pesan dari WhatsApp lebih tepatnya adalah pesan dari teman barunya, Nisma.

Setelah puas dengan aplikasi itu, ia beralih pada youtube, di beranda kebanyakan adalah video-video kartun Doraemon. Dari dulu sampai sekarang ia sangat menyukai kartun itu dan kalau sampai ketinggalan saja sudah seperti kehilangan umur.

Mulai satu persatu teman-teman sekelasnya masuk ke dalam kelas. Ada yang memilih keluar dari kelas untuk pergi ke kantin, ada juga yang memilih seperti dirinya yang suka sekali jika ada Wi-Fi gratis seperti ini.

Tak selang beberapa lama kemudian, Nisma datang ke kelas dengan seorang gadis. Akan tetapi teman yang berjalan bersama Nisma tadi berjalan kembali, mungkin gadis tadi murid sebelah.

Nisma mendudukkan dirinya di samping Dila. "Lagi ngapain?" tanyanya sambil melirik handphone Dila.

"Lagi nonton kartun, hehe."

Nisma mengerutkan keningnya. "Kartun anak-anak?"

Dila menggelengkan kepalanya. "Bukan kok, cuman Doraemon aja kok."

My Cengeng Girlfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang