Suami tampan

5.3K 439 134
                                    

Selamaat membacaa!

"Lu mau ke mana?" Yeonjun menatap bingung pria di hadapannya yang kini tengah mengemasi barang-barang kerjanya.

"Pulang." Pria itu tidak menatap Yeonjun sama sekali. Ia sibuk dengan berkas-berkas di atas mejanya.

"Hah? Ini kan baru jam 4. Tumben pulang cepet lu, Soobin."

"Soalnya Kai minta ditemenin belanja, terus pengen makan malam bareng, kalau kemauannya gak diikuti, gue bakal tidur di luar." Pria bernama Soobin ini sudah siap dengan berkasnya. Kini ia tengah mencari di mana tasnya berada.

"Ngeri banget. Gue saranin, lu jangan terlalu takut sama istri. Jangan terlalu membucin! Kasiani diri lu sendiri!"

"Nggak bisa, gue udah sayang banget sama dia. Jadi apapun yang dia mau gue harus nurutin. Gue nggak bisa nolak bukan berarti gue takut sama dia, tapi kalau gue nolak permintaan dia, dia bakal sedih dan gue paling nggak mau lihat dia sedih."

"Kok rasa sayangnya gitu banget, ya?"

"Soalnya setiap hari dikasih jatah."

Kemudian percakapan terhenti karena Soobin yang sudah ke luar dari ruangan kerja pribadinya.
Mari kita lihat apa yang terjadi pada Yeonjun.

"Pengen punyaaa istrii! Pengen punya istri juga kaya Soobin! Kapan gue kawin? Gue juga pengen minta jataah!"

-

Soobin berjalan sembari memainkan ponselnya. Sesekali ia akan mendapatkan sapaan dari bawahannya, dan walaupun ia sibuk dengan kegiatannya, ia akan membalas semua sapaan dengan senyuman terbaiknya. Soobin adalah Boss yang ramah. Karena sifat ramahnya ini, semua pekerja sangat menyukai Soobin. Terlebih Soobin adalah pria yang masih muda dan tampan, membuat semua wanita menjadikan Soobin sebagai pria idamannya. Bagaimana tidak idaman, ia masih sangat muda dan sudah menjadi seorang CEO perusahaan terbesar di Indonesia, jangan lupakan wajahnya yang tampan, sifatnya yang ramah-tamah. Semua wanita pasti akan menyukainya, tapi maaf kalian harus kecewa karena Soobin sudah memiliki seorang Istri. Ya seorang istri bernama Hueningkai. Hueningkai, seorang pria tapi memiliki wajah cantik layaknya seorang Dewi.

-

"Sayaaang~" Soobin membuka dasinya lalu melemparnya ke mana saja. Matanya tidak berhenti mencari sosok Hueningkai di dalam kamarnya.

"Sayang, kamu di mana?" Soobin membuka pintu kamar mandinya dan tetap tidak menemukan Hueningkai.

"Sayang? Sayang, aku lagi nggak mau main petak umpet."

Soobin berjalan menuju taman belakang rumah. Biasanya Hueningkai akan duduk santai sembari menikmati secangkir teh di taman ini. Benar saja, ternyata Hueningkai tengah duduk santai di atas kursi taman sambil memegang sebuah cangkir.

Soobin tersenyum tipis. Bagaimana bisa istrinya yang belum mandi ini terlihat sangat cantik dimatanya. Kemudian Soobin berjalan menghampiri Hueningkai.

"Sayang daritadi aku cariin, lho. Aku kira kamu hilang."

"..."

"Sayang?"

Masih tidak ada jawaban.

"Sayang, kok kamu diem aja? Ayo katanya mau belanja! Jadi kan?"

"Enggak!"

"Kenapa nggak jadi?"

"Pokoknya nggak jadi! Aku nggak mau pergi sama kamu! Aku lagi marah sama kamu! Sana jangan deket-deket!" Hueningkai mendorong bahu Soobin mencoba membuat Soobin pergi dari sampingnya.

"Kamu kenapa?"

"Soobin, sana pergi! Jangan deket-deket!"

Bukannya pergi, Soobin malah melingkarkan lengannya pada pinggang Hueningkai. Ia lalu mengecup lembut pucuk kepala sang istri.

Suami Takut IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang