Cemburu

1.8K 193 10
                                    

Heyooo!

Happy reading!

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari tidur sambil berpelukan di atas kasur empuk. Sama seperti yang dilakukan oleh pasangan ini. Sepanjang hari mereka hanya menghabiskan waktu mereka dengan bermalas-malasan.

Sebentar lagi langit akan berubah warna menjadi gelap, tetapi pasangan ini masih terlekat dengan kasur yang empuk.

"Mas."

"Apa sayang?"

"Kamu bau ih. Mandi sana!"

"Bentar lagi." Soobin mengeratkan pelukannya pada tubuh Hueningkai. Ia merasa nyaman dengan posisi seperti ini. Jika diperbolehkan, ia ingin seperti ini hingga esok hari.

"Sayang?" ucapnya lembut.

"Hmm?"

"Ayo mandi bareng," kata Soobin sambil mengecup lembut pucuk kepala Hueningkai.

Hueningkai hanya menatap datar Soobin, dan Soobin membalas dengan tatapannya yang indah disertai senyumannya yang manis.

"Enak aja!" Hueningkai mendorong tubuh Soobin, "Sana mandi sendiri!"

"Ayo dong sayang. Cuman sebentar kok."

"Iya mandinya yang sebentar. Selesai mandi pasti kamu ada niat-niat kotor."

Soobin hanya tersenyum manis.

"Ih dasar! Sana mandi sendiri!" Hueningkai beranjak dari tempat tidurnya lalu meninggalkan Soobin sendirian.

"Sayang?!"

-

Hueningkai tengah sibuk mengotak-ngatik ponselnya. Kini ia tengah berada di ruang tengah. Biasanya di ruangan ini Hueningkai dan Soobin akan mengobrol panjang, dan mereka berencana menjadikan ruangan ini menjadi tempat bermain mereka bersama dengan anak mereka kelak. Ruangan ini memang ruangan yang sangat luas. Ruangan ini terhubung dengan ruangan depan atau ruang tamu.

'Tok tok'

Ia mendengar suara ketukan pintu berkali-kali. Dengan cepat ia bergegas menuju pintu depan dan akan membukakan pintunya.

"Siapa sih? Udah tau ada bell malah ngetuk-ngetuk pintu," ujarnya pelan. Ia membukakan pintunya dan menampakkan seorang pria paru baya tengah mengenggam tangan seorang anak laki-laki.

"Paman?" Ia kemudian beralih menatap laki-laki kecil itu, "....Jinwoo?"

Anak kecil yang dipanggil Jinwoo ini langsung memeluk kaki Hueningkai. "Kaii, inwo kangeen," ucapnya kemudian. Hueningkai tersenyum manis sambil mengusap-usap rambut Jinwoo.

"Eh paman ayo masuk dulu," ajaknya pada pria tua di hadapannya. Pria yang dipanggil paman ini merupakan ayah kandung dari Taehyun dan laki-laki mungil bernama Jinwoo adalah anak dari Taehyun.

"Paman disini saja, lagipula paman tidak akan lama-lama. Taehyun itu memang tidak bisa mengurus anak, semenjak dia berpisah dengan istrinya dia jadi berantakan. Anaknya sendiri saja sudah sangat jarang dia urus. Dia malah sibuk dengan urusan bisnisnya. Nak, paman boleh menitip Jinwoo di sini untuk beberapa hari? Tapi paman takut nak Kai keberatan."

"Kai nggak keberatan kok, malahan Kai seneng," balasnya sembari tersenyum riang.

"Terima-kasih. Semua barang-barang Jinwoo sudah ada ditasnya ini. Nanti paman kirimin alamat sekolahnya Jinwoo."

Hueningkai menganggukkan kepalanya.

Kemudian pria paru baya itu mengalihkan pandangannya pada Jinwoo yang kini sudah digendong oleh Hueningkai.

Suami Takut IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang