4

37 3 2
                                    


~ Happy Reading ~

Seorang gadis tengah berlari kearah ugd tidak memperdulikan laki-laki yang memanggil namanya dari tadi, dia terlalu sibuk mencari seseorang yang sedang berada dirumah sakit itu. Tanpa sadar dia hampir saja terjatuh jika saja laki-laki itu tidak menahan tangannya.

" Pelan-pelan la, kau bisa terluka "

" Tidak ada waktu al, kita harus mencari acel "

Alexi hanya mengendus mendengar ucapan gadis itu, sambil berjalan tergesa-gesa mencari keberadaan acel. Mengikuti kearah langkah kaki gadis itu pergi, dan kenapa rumah sakit ini begitu padat, apa ada sesuatu hal yang besar terjadi sehingga rumah sakit ini begitu ramai. Gadis itu terlihat gelisah, raut wajahnya menunjukkan kekahwatiran yang membuat alexi sedikit cemburu, bukan dia tidak khawatir dengan temannya hanya itu terlalu berlebihan menurutnya.

Lama mereka mencari dimana keberadaan acel, tiba-tiba seseorang memanggil nama gadis itu.

" Stella "

Merekapun berbalik mendapati acel yang tengah berdiri dengan penampilan yang berantakkan baju putihnya yang kusut dan ada bercak darah dibajunya, membuat stella berlari kearah laki-laki itu dan langsung memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merekapun berbalik mendapati acel yang tengah berdiri dengan penampilan yang berantakkan baju putihnya yang kusut dan ada bercak darah dibajunya, membuat stella berlari kearah laki-laki itu dan langsung memeluknya.

" Ya tuhan, aku pikir kau.. " ucap stella khawatir.

" Aku tak apa la " ucap acel membalas pelukan gadis itu.

Alexi yang melihat itu hanya bisa menahan amarahnya untuk tidak menonjok temannya, dia masih waras untuk tidak melakukan hal itu, tapi syukurlah acel tidak apa-apa.

Stella melepaskan pelukannya lalu berkata " Apa yang sebenarnya terjadi ? " tanyanya.

" Tadi ada kecelakaan beruntun dan untung saja mobilku hanya menabrak trotoar " ucap acel sambil memperlihatkan seyuman manis.

" Disaat seperti itu kau masih bisa terseyum. Dasar bodoh " memukul kepala laki-laki itu.

" Sakit la. Tapi dari mana kau tau aku disini? " tanyanya sambil mengusap kepalanya.

" Seorang suster menelfonku lewat ponselmu "

" Ponselku? Ah, pantas saja. Aku mencarinya dari tadi "

" Kau sangat ceroboh. Bahkan suster itu bilang kau patah tulang "

" Aku rasa dia kira itu ponsel orang yang aku bantu tadi "

" Kau yakin tidak ada yang luka? "

Acel mengangguk, mereka berdua terlalu fokus sampai-sampai melupakan alexi yang berdiri dari tadi hanya memperhatikan mereka bicara. Serasa jadi obat nyamuk (kasian alexi sini sama noona ajah).

" Aldric kau disini ? "

Yang ditanya tidak manjawab hanya menatap saja " Kau ternyata perhatian juga sampai-sampai mau melihatku disini " ucap acel lagi.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang