Menunggu atau Mengejar

11 4 1
                                    

Dua pilihan yang memang sulit untuk ditentukan, tidak ada yang bilang menunggu lebih baik dari pada mengejar. Begitupun sebaliknya, keduanya memiliki ceritanya masing-masing, keduanya butuh hati yang sabar, keduanya pun butuh perjuangan.

Menunggu, ada yang bilang menunggu itu membosankan dan melelahkan. Apalagi jika yang kamu tunggu tidak kunjung datang, tapi.. bukan berarti mengejar itu tidak melelahkan. Pernah kamu mengejar angkot yang jelas-jelas sudah ingin pergi? Bagaimana? Lelah bukan?

Jadi kurasa Menunggu dan Mengejar masing-masing dari kata itu memiliki sebuah perjuangan yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

Dan untuk kamu yang memilih menunggu,

Aku harap kamu bisa menjadi seperti fatimah yang menunggu dan mencintai Ali tanpa peduli Ali tahu atau tidak perasaanya. Karena buatnya mendekatkan sang pemilik hati Ali yang hanya bisa dia lakukan, berdoa dan menyerahkan seluruh takdirnya kepada Tuhan.

Jadilah seperti Fatimah yang dengan ikhlas menikmati fitrah cintanya kepada Ali, cintanya yang tumbuh  diam-diam tanpa harus ada yang tahu selain Tuhan.

Hingga takdir cintalah yang akan mempertemukan kamu dengan laki-laki yang akan menjadi sang Ali- mu.

Tapi...

Jika kau memilih untuk mengejar, aku harap kau bisa menjadi seperti Zulaikha.

Awalnya memang cintanya kepada yusuf telah membutakan hati zulaikha, tapi kemudian dia sadar.. bahwa semakin dirinya mengejar cinta yusuf maka semakin jauh pula cinta yusuf untuknya.

Dan akhirnya dia mulai sadar jika ingin mendapatkan hati yusuf ia harus mendakatkan dirinya kepada sang pemilik hati yusuf, yaitu Tuhan.

Jadi, apapun pilihan kalian.

Menunggu atau mengejar, buatku keduanya tidak ada yang salah dan benar. Keduanya hanya sebuah cara untuk mendapatkan yang terbaik.

Tapi.. saat kalian memilih, aku harap kalian selalu melibatkan Tuhan dalam keputusan kalian, dan ketahuilah bahwa cinta yang tulus datang dari sang pemilik hati.

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang