Pernah

3 2 0
                                    

Saya pernah ingin pergi, tapi pemakluman selalu membawa mu kembali pada saya.

Saya pernah ingin pamit, tapi selalu di dahului oleh kepergianmu yang tanpa aba-aba.

Saya pernah ingin tak peduli, tapi hati ini terlalu lemah untuk bersikap demikian.

Entah siapa yang bodoh disini.
Saya yang terlalu mudah memaklumi atau kamu yang hanya senang bertamu lalu pergi.

Mungkin...

Harusnya saya sudah tidak membuka hati untuk mu dan untuk orang lain yang hanya ingin main-main.

Tapi, bodohnya hanya dengan sapaan darimu saya lemah. Lagi dan lagi saya memaklumi. Lagi dan lagi saya ingin mencoba lagi.

Jelas-jelas memberimu kesempatan kembali sama saja menoreh luka lama yang sebenarnya belum begitu kering.

Saya masih bisa mengingat bagaimana kebodohan saya yang menerima mu kembali dan akhirnya yang tersisa hanya penyesalan yang tak bisa saya lupakan.

Perkara melupakan dan dilupakan, semua tergantung pada pilihan kita bukan?

Perkara dimaafkan dan memaafkan, itu semua juga pilihan masing-masing pribadi kan?

Intinya, saya pernah memaklumi dan menyesal kembali.

Tapi saya juga pernah bahagia saat saya mencoba memaklumi dirinya lagi dan mencoba kembali padanya.

Semua tergantung diri sendiri, ingin merasakan pernah atau tetap aman pada kata aku tidak ingin mencoba lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang