Chapter - 7

1.1K 125 5
                                    

Gais ajakin temen-temennya buat baca juga dong huhu :(
Kalo makin rame kan jadi makin semangat aquu.

■■■■■


(namakamu) melirik kearah pintu kamar yang terbuka, menampilkan sosok paruh baya melangkah dengan nampan berisi makanan. Dadanya terasa sakit saat melihat mamanya melemparkan senyum simpul, ia bergeming membiarkan mamanya melangkah lebih jauh. Bersamaan dengan ditaruhnya nampan dinakas, (namakamu) mengubah posisi duduk menjadi bersandar pada bagian kepala ranjang.

“Mama kira kamu belum bangun.” Tangannya terulur melepas kompres yang menempel dikening anak perempuan kesayangannya.

“Lho kok aku dikompres pake bye-bye fever? Kan aku bukan balita Ma..” (namakamu) mengerucutkan bibirnya, sambil menyambar segelas susu dinakas.

“Hhaha mana mama tau, ini pasti kerjaan koko kamu.” Ujarnya sambil lalu menutup pintu kamar.

-Line Apps-

Iqbaaldr
(namakamu) kita harus bicara” [4]

Salshaamj
(nam...) Are you okay?” [2]

Dengan satu tarikan napas (namakamu) membuka pesan dari Iqbaal.

Iqbaaldr
'(namakamu) tolong jawab panggilan aku.'
'Gimana keadaan kamu?'
'Aku khawatir'
'(namakamu) kita harus bicara'

(namakamu)gail
'Nanasuki jam 7 malam.'


(namakamu) menghela nafas panjang, pening dikepalanya tak juga reda. Entah bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Iqbaal.
Segala kemungkinan-kemungkinan buruk berkelebat cepat.

Salshaamj
'Besok jadi (nam..)? beli kebutuhan kita buat 3 bulan disana.'
'(nam...) Are you okay?'

(namakamu) memutuskan untuk menelepon Salsha, tak butuh waktu lama untuk menunggu jawaban dari Salsha.

“Oy jadi nggak? Semaleman nungguin Line, eh nggak dibales-bales!”

“Elah Sha, basa-basi dikit kek apa kek. Jadilah!”

“Jemput dong (nam..), kak Gavin nggak mau nganter. Mager katanya, jadi lo harus jemput gue. Bye!”

“Whaaa!! Kampret ini anak, main putusin telepon gitu aja.”

*

“Koko, kunci mobil gue mana? Gue mau pergi sama Salsha” Aldi yang tengah menyeruput kopi panas hampir saja tersedak saat tangan (namakamu) melingkari lehernya dari belakang.

“(nam..) ini kopi panas loh,” Aldi mendengus kesal, sambil menepuk sofa kosong disampingnya mengisyaratkan agar (namakamu) duduk dan berbicara dengan benar.

“Hhehe yaa maap, ah gue gak mau duduk. Ntar lama lagi, gue kan cuma mau minta kunci mobil doang.”

“Okay kalo gitu biar gue yang anter.” Aldi menarik tangan (namakamu) melenggang keluar rumah.

“Gue gak minta anter deh perasaan, ko please gue bisa pergi sendiri.” (namakamu) terdorong masuk ke jok samping kemudi. Sepersekian detik setelahnya Aldi sudah duduk dibelakang kemudi.

“Lo pikir gue bakal biarin adik gue satu-satunya yang belum sembuh ini, nyetir sendiri? Kita jemput Salsha dulukan?”
Tak ada jawaban, (namakamu) hanya mengangguk. Selama perjalanan ke rumah Salsha (namakamu) tak henti menyanyikan lagu-lagu 1D yang sengaja diputar olehnya untuk mengalihkan perhatian Aldi dari kejadian semalam. Hanya butuh setengah jam untuk sampai dirumah Salsha.

Tasbihku Bukan Rosariomu - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang