Chapter - 15

1.2K 157 73
                                    

Go vote! And don't forget to write your comment down bellow.
#teamiqbaal OR #teamhito

*

"Tajam matamu mengiris palung dukaku, aku belum pernah merasakan luka sepilu ini, saat linang bening air mata nakal menjamah pipimu dan aku terlalu beku untuk sekedar mengusapnya."

- Iqbaal D.R -

*


Tangan Iqbaal tergerak lemas mengambil amplop yang hampir menyentuh air danau dihadapannya, otaknya masih mencerna apa yang Salsha katakan mengenai (namakamu) dan calon keponakan Salsha. Iqbaal duduk dengan rasa sakit dihidungnya,
perih dipelipisnya, serta sedikit ngilu pada bagian belakang kepala dekat tengkuk lehernya.
Hembusan angin bukannya menyegarkan malah terasa menyayat lembut pipinya.
Iqbaal mebuka amplop itu dengan perlahan, seolah sengaja ingin membuat dirinya sendiri mati tenggelam dalam rasa penasaran.
Hal pertama yang menarik perhatian Iqbaal adalah gulungan kertas yang disimpul pita.
Iqbaal membuka simpulnya dengan hati-hati, penuh antisipasi.

22 September 2018

Tertera tanggal diatas benda tipis yang Iqbaal ketahui sebagai testpack dengan dua garis biru yang sedikit agak pudar disalah satu garisnya.

23 September 2018

Yang kedua ada testpack yang sedikit lebih tebal dari yang pertama, persis seperti yang Zidny gunakan. Dengan dua garis merah yang tercetak jelas.

25 September 2018

Dan yang terakhir ada benda yang Iqbaal duga sebagai testpack dengan simbol love sebagai tanda positifnya

Dibagian bawah gulungan kertas yang berisi 3 testpack itu, terdapat tulisan tangan (namakamu) dengan gambar bayi dan beberapa balon.

Dear mom and dad,
Please take care of me.
👶🏻🎈

With love, your baby.
(namakamu) and Iqbaal.

Iqbaal menahan napas sejak membuka gulungan kertas itu, ia membekap mulutnya, menahan isak tangis haru yang siap meledak.
Rasanya jauh lebih bahagia dari saat Zidny memberikannya testpack dengan hasil positif.
Iqbaal ingin memeluk (namakamu) saat ini juga, namun ia kebingungan. Tak ada siapapun didepannya saat ini, ia ingin sekali berteriak mengumumkan kepada dunia kalau ia sangat bahagia.

'Surat ke-1'

Kiranya tulisan itulah yang membuat Iqbaal mengambil kertas origami berwarna kuning yang dilipat empat bagian.

Hai ayah..
Ini aku.. Boleh aku cerita?
Ah ya, kenapa aku harus tanya pertanyaan yang aku sendiri tau apa jawabannya.
Yah.. Ayah tau nggak?
Bunda hampir aja kehilangan aku.
Ayah jangan marah sama bunda ya..
Bunda gak tau kalau ada aku diperutnya.

Waktu itu..
Bunda sama temennya harus lari malem-malem berkilo-kilometer lewatin hutan yang banyak komodonya buat nyelamatin ibu yang mau melahirkan bayi.
Sampe pas setengah perjalanan, bunda udah nggak tahan sama rasa sakit yang aku buat.
Aku berdarah dan bunda gak sadar.
Om Hito, temennya bunda maksa bunda buat naik kepunggungnya.
Bunda awalnya nolak, tapi aku udah nggak tahan kalau bunda harus jalan lagi.
Dan aku gak sengaja buat bunda tambah sakit, sampe akhirnya bunda mau digendong sama om Hito.

Tasbihku Bukan Rosariomu - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang