Chapter 8

514 24 1
                                    


Mama pernah bilang,
wanita paling beruntung adalah,

"Ia yang mendapatkan pria yang tidak hanya mencintai karena kecantikannya atau hal lain yang ada padanya semata, tetapi pria yang mencintai karena-Nya, karena Tuhannya."

Perjalanan panjang dalam proses pendewasaan telah membawaku mendambakan dan membangun sebuah pemikiran atas sosok pria ideal, dari anak futsal, anak basket, anak band, lulusan dari Jermansetiapnya didambakan pada masanya,hingga menemui pada titik ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan panjang dalam proses pendewasaan telah membawaku mendambakan dan membangun sebuah pemikiran atas sosok pria ideal, dari anak futsal, anak basket, anak band, lulusan dari Jerman
setiapnya didambakan pada masanya,
hingga menemui pada titik semua hal di atas sudah tidak penting lagi.

Sekarang aku hanya ingin
bertemu pria seperti yang mama bilang.
Tapi mendapatkan pria seperti itu ternyata jauh lebih sulit dari yang dibayangkan.

Untuk mendapatkan pria seperti itu
kau harus menjadi baik dulu,
namun bukan definisi baik yang selama
ini telah kau tanamkan dalam diri.
Logikanya, tidak mungkin
khairul Azam menyukai Kendall Jenner.
Jalan yang ditempuh keduanya tidak sama.
Kau tidak akan menemui pria seperti
Khairul Azam bila kau menempuh
jalan yang dialui Kendall Jenner.

Dari dulu aku selalu berusaha menjadi "wanita terbaik",definisi "wanita terbaik" yang tidak mungkin didambakan oleh pria seperti Khairul Azam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari dulu aku selalu berusaha
menjadi "wanita terbaik",
definisi "wanita terbaik"
yang tidak mungkin didambakan
oleh pria seperti Khairul Azam.
Aku selama ini keliru.
Sangat keliru.

Untuk pria yang akan menemani ku kelak,Aku tidak berharap kau sudah menjadiorang yang baik sekarangkarena aku juga merasa belum baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pria yang
akan menemani ku kelak,
Aku tidak berharap kau sudah menjadi
orang yang baik sekarang
karena aku juga merasa belum baik.
Namun aku berharap,
Ketika tuhan mempersatukan kita,
Kita dalam keadaan terbaik kita.
Karena sungguh,
Aku tidak hanya ingin membangun cinta sehidup semati denganmu...
Aku ingin membangun cinta sehidup dan sehidup setelah mati dengan mu...

Dari wanita yang akan
menemani mu kelak...
Semoga Tuhan izinkan kita untuk bertemu.

Jambi, 19 Juli 2019

Author's note:

Mungkin banyak yang gak
tahu siapa itu Khairul Azam.
Khairul Azam adalah salah satu karakter yang ada di film Ketika Cinta Bertasbih.

KCB yang sinetron itu?
You've gotta be kidding me right?

Mungkin some of you akan spontan langsung berpikir demikian, aku juga begitu, dulu.

Kcb bukan jenis cerita
yang akan aku sukai, dulu.

Tapi terimakasih pada teman yang selalu memberikan referensi positif untuk dibaca, akhirnya aku membaca buku KCB, yang ditulis dengan baik oleh Habiburahman El Shirazy.

Buku yang sangat menggugah jiwa. Buku yang telah mengubah sudut pandangku mengenai sosok pria ideal.
Buku ini juga jadi alasan aku menulis
"Surat Untuk Kau Baca Kelak".

Sekedar informasi, Film KCB 1 agak jauh dari ekspektasiku dari bukunya, jadi aku akan tetap lebih menyarankan untuk membaca bukunya.

Tapi untuk KCB 2, I would say it is much much much better dari KCB 1.

Meskipun terbungkus ala sinetron,
Meskipun ada beberapa bagian yang cukup cheesy.
Meskipun
visualnya tidak sebaik Ayat-ayat Cinta,
Pemain filmnya tidak seterkenal
di film Ada Apa dengan cinta, dan
Karakter Azam tidak seromantis Dilan.

Tapi film ini sudah berhasil membuat aku mewek!
Satu-satunya film Indonesia yang berhasil buat aku nangis kayak anak kecil yang permennya diambil secara paksa.

Teruma bagian scence ini! (Jadi curcol gini)

Surat Untuk Kau Baca KelakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang