Chapter 21

231 14 1
                                    

Gejolak berperang di dalam diri, memaksa ingin keluar,
tertahan di balik dinding iman.

Setiap kata terbelenggu,
Sekujur tubuh menjadi
beku dan kaku.

Berusaha melihat ke arah lain,
Tapi pandang mata
selalu menemukannya.

Harusnya diri lebih bijaksana.
Harusnya diri tidak terburu-buru.

Menepis setiap kemungkinan.
Menepis rangkaian afeksi
yang makin terlihat nyata.

Terkandang oleh ribuan pertanyaan
Melebur menjadi satu dengan ketakutan untuk kembali jatuh.

Sebagian diri menyuruh
untuk pergi dan lari,
Sebagian lagi menyuruh
untuk berdiri dan menunggu.

Berbisik lembut dalam ruang
rahasia  dengan sang pencipta.
Berharap Sang Pencipta akan mengabulkannya kali ini.

Bandung,  04 Desember 2019







Surat Untuk Kau Baca KelakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang