Surat Untuk Kau Baca Kelak

Chapter 12

Dalam kehilangan,

aku justru menemukan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh diri...

Aku bersumpah!
Tidak ada satupun yang kusesali!

Meskipun sempat terlintas di benak ketidakpuasan atas hal-hal yang terjadi tidak bersesuaian dengan keinginan hati.

Namun lagi-lagi, aku selalu ingat bahwa perjalanan hidup itu seperti merangkai sebuah puzzle.

Dan akan kembali ku ingatkan bila saja kau lupa, bahwa:

Tuhan telah merangkai setiap kejadian di hidup ini sedemikian sempurnanya tanpa luput satu detail kecil bagian pun.

Aku berani bersumpah pada mu!
Bahkan hal kecil yang tidak memiliki arti apapun sekarang, suatu saat ketika kau melihat ke belakang dan kau baru menyadari bahwa ternyata hal kecil yang kau sangka tidak berarti, memiliki arti yang sangat besar atas hidupmu nantinya.

Seperti yang telah ku katakan dan ingin kutegaskan kembali, hidup itu bgaikan merangkai sebuah puzzle.

Bila saja ada satu bagian kecil yang hilang, meskipun hanya satu saja bagian kecil.

Puzzle tersebut tidak akan pernah membentuk sebuah gambar yang smpurna.

Dan Tuhan memang selalu merangkai apapun dengan sempurna, sehingga Tuhan tidak pernah luput dari detail-detail paling terkecil sekalipun.

Dan sekarang, bagian-bagian puzzle itu telah hampir membentuk gampar yang sempurna. Hampir.

Dan aku mau kau menjadi pelengkap dari bagian puzzle tersebut.

Hai, apa kabarmu di sana? Ada banyak sekali yang ingin ku sampaikan padamu. Banyak sekali.

Menunggu. Hanya itu yang bisa kulakukan.
Bisa gila rasanya membayangkan betapa lama diri ini menunggumu.

Setelah berjalan cukup lama di lorong yang sangat gelap, sangat gelap. Aku bisa melihat kau di sana berdiri di kejauhan, menungguku di akhir lorong.

Aku hanya berharap Tuhan selalu menjaga hatimu di sana. Aku berharap Tuhan izinkan kita untuk bertemu. Dan aku berharap ketika Tuhan mempersatukan kita, ketika kau membaca surat-surat ini, kau tidak akan menggapku sebagai wanita gila yang tidak ada kerjaan.

Dan aku berharap semoga kau bisa membuat wanita skeptikal ini merasa mantap, tidak ada keraguan, pada saat bersamamu.

Dari wanita yang akan menemani mu kelak. Semoga Tuhan izinkan agar kita dipersatukan.

Jambi, 18 Agustus 2019