Ch.2 - Perkumpulan

202 21 1
                                    

.
.
.
.

[ Yena's POV ]

Setelah selesai berbicara dengan Mr.X, kami langsung saja dibawa oleh beberapa petugas berjas hitam menuju sebuah asrama yang cukup besar dan tersembunyi. Untuk pakaian, makanan, dan fasilitas sudah tersedia disana. Pokoknya, sudah lengkap.

Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar, namun teriakan Yujin dari luar berhasil mengganggu kegiatan ini.

"Eonni!!!!! Seungkwan sunbae ingin mengadakan rapat keluargaaa!!!"

Rapat keluarga apaan, ketemuan aja jarang.

Dengan helaan nafas panjang, aku langsung menyusul mereka ke ruang utama.

[ 3rd POV ]

Tidak menghabiskan waktu yang cukup lama, mereka berempat tiba di ruang utama. Seungkwan, orang yang memiliki ide untuk berkumpul mulai membuka percakapan,

"Jadi, aku ingin mengajak kalian bertiga berdiskusi agar kita semakin dekat."
Kata Seungkwan, sementara Yena, Yujin, dan Jaebum tetap diam.

"Ya Tuhan, sakit didiemin. Oke, kita mulai dari Jaebum hyung. Hyung ini adalah seorang...."

"... Aktor! Benar, kan?"
Potong Yujin tiba-tiba, lalu Seungkwan mengangguk.

"Aktor?? Tapi aku gapernah liet?" Tanya Yena tiba-tiba. Membuat seisi dorm melongo.

"Gimana mau liet, isi rumahnya aja udah penuh sama kulkas. Gamuat dimasukkin tv. Ahahahahahahaha!" Respon Yujin sukses mendaratkan pukulan kecil Yena ke lengan yang paling muda.

"Ouch! Aku Yujin, Ahn Yujin, siswi SMA yang masih dalam masa pertumbuhan dan ini Choi Yena, Mahasisiwi yang mirip bebek. Salam kenal Jaebum sunbae!"

Dengan mudahnya Yujin mengatakan hal yang tidak disukai Yena, namun Yena memutuskan untuk tetap bersabar. Orang sabar kan hatinya lebar.

Seungkwan yang sedari memerhatikan, langsung saja memamerkan senyuman tipis.

"Kalau aku, Boo Seungー"

"Seungkwan sunbae, satu kampung udah tau kamu itu siapa."

"Tch, dasar bebek."

[ JB's POV ]

Jujur saja, sudah lama aku tidak merasakan suasana bahagia ini, melihat ketiga orang yang tengah bercanda, padahal nyawa mereka sedang terancam.

Mereka ini bocah paud atau gimana, ya.. tidak ada takut-takutnya. Heran saya.

Setelah puas bercanda ria, Seungkwan langsung mengeluarkan map yang cukup tebal. Membuatku menaikkan sebelah alis.

"Apa itu, Seungkwan?"

"Ini.. aku mendapatkan ini dari pria berjas hitam, katanya berisi informasi penting dan para mafia yang ikut serta dalam penculikan kompas."

Yena dan Yujin langsung mengeluarkan isi map dan melihat-lihat.

"Wooh lihat! Nama grupnya The Ahjussi!" Seru Yujin seraya tertawa. Yena pun ikut memerhatikan dokumen yang diberi judul 'The Ahjussi' itu.

"Hwang Center, Sooprise, Abdul Jabbar, Donkatsu? Apa mereka global boygroup atau gimana? Codename yang aneh.."

Di saat semuanya terfokus pada dokumen yang mereka pegang, kedua mataku tertarik dengan salah satu dokumen berwarna merah dengan judul 'Red Velvet'. Kuperhatikan dengan seksama para anggota yang semuanya adalah perempuan.

Namun....

Ada satu anggota yang berhasil membuatku terkejut.

Kang Seulgi.

Kenapa dia bisa ikut serta dalam pencurian ini?

"Semuanya, karena para Mafia ini menggunakan codename, bagaimana kalau kita juga ikut menggunakan codename?" Usul Seungkwan, lalu disetujui dengan semua anggota.

"Aku Yeppeun Yena!"

"Aku Yuding!"

"Kalian ini tidak ahli membuat codename, ya.. bagaimana kalau kita serahkan ke Jaebum hyung saja?"

Semua mata tertuju padaku, aku langsung menutup dokumen 'Red Velvet' tadi dengan cepat.

"A-aku? Kenapa harus aku?"

"Agar adil, Jaebum sunbae."

"Haaah.. baiklah, Boo Seungkwan, Boost. Karena kamu seperti dorongan agar kami mau bergerak. Ahn Yujin, Daeng, dan Choi Yena, Ori. Jangan tanya aku mengapa."
Jelasku.

"Dengar itu, semua?? Tidak ada penolakan!"

Kata-kata Seungkwan membuat Yena dan Yujin yang pada awalnya ingin protes jadi terdiam. Tiba-tiba saja, Yena kembali bertanya,

"Bagaimana denganmu, Jaebum sunbae? Apa codenamemu?"

"Aku? Hmm.... Gotcha. Aku akan pakai nama itu."

"Jaebum sunbae, kenapa namamu dan nama Seungkwan sunbae yang paling keren? Tidak adil.."
Ini katanya si Yena, membuatku merengut.

Protes terus, dasar bebek.

Langsung saja kuberi sentilan pada dahi sang gadis.

"... Jangan protes."

[ 3rd POV ]

"Oke, semuanya, kita akan bekerja mulai besok di malam hari jadi simpan tenaga kalian dan kembali ke kamar masing-masing! Ada pertanyaan?"

"Seungkwan sunbae, kita belum menentukan nama grup... Apa sunbae ada ide?" Tanya Yujin, membuat semuanya kembali berpikir.

"Bagaimana kalau... Bazooka? Kita akan menuntaskan masalah ini seperti peluru bazooka yang menembus dinding bata. Azek."
Seungkwan berkata.

"Keren juga, boleh deh boleh."

Yang lain pun mengangguk setuju.

"Kalau begitu, Bazooka. Kita akan menuntaskan misi ini dengan lancar!"

.
.
.
.

D'MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang