Ch.4 - Curahan Pagi

115 7 0
                                    

.
.
.
.

[ Seungkwan's POV ]

"M-Mantan?"

"JB... oppa..?"

Ada apa ini?? Kenapa misi ini jadi berantakan sekali?? Kenapa jadi drama FTV?!?! Astaga, jomblo hanya bisa elus dada.
Jujur saja, aku berada di fase-fase ingin memaki keadaan. Namun, aku tetap memutuskan untuk diam.

Oh ya, dengar-dengar dari bisikan tetangga, JB hyung dan wanita itu sudah 3 tahun pacaran. Mereka mengakhiri hubungan karena adanya kesalahpahaman, dan kebetulan Mama si wanitanya ini kurang setuju kalau mereka berpacaran. Mamanya bahkan pernah menyemprot JB hyung dengan air gosokan karena diam-diam bertemu setelah mereka putus.

Kasihan ya.. puk-puk untuk Hyung. Tapi untung saja hanya disemprot air gosokan, bukan dikompres dengan setrikanya..

Aku memerhatikan raut muka JB hyung dan si mantan secara bergantian, saling melempar tatapan penuh kerinduan. Rindu akan masa-masa bersama, dasar bucin gagal move on. Namun sayang sekali, si Yena malah merusak suasana.

"Jb Sunbae, kenalin dong mantannya? Bening sekali seperti masa depan yang terang benderang. Kok kalian putus, sih? Padahal cocok, tapi tidak apa-apa deh, nona mantan bisa cari laki-laki yang lebih tam-- UPH!"

Ocehan Yena berhasil kuhentikan dengan cara membekap mulutnya dengan telapak tanganku.

"Hyung, Noona. Maafkan Yena, ya? Dia itu keturunan nenek moyang bebekantropus erectus. Jadi harap maklum kalau bicaranya tidak dapat di kontrol dengan baik. Hahahahahahhaha!"

Aku tertawa canggung, lalu melemparkan tatapan tajam ke gadis yang lebih muda setahun dariku itu.

Di saat suasana sedang ricuh, semuanya sibuk pada masing-masing urusan, terdengarlah suara kuat sirine yang cukup nyaring dan menyakitkan telinga. Di saat itu, the Ahjussi dan Red Velvet memutuskan untuk mundur.

"Anggap saja malam ini adalah awal dari pertemuan kita. Lain kali, kami tidak akan membiarkan kalian hidup." Kata salah satu anggota the Ahjussi, sebelum mereka lenyap ditelan kegelapan malam, begitupun juga Red Velvet.

"Sebaiknya kita juga harus mundur, bisa gawat apabila penjaga menandai dan mencari tahu identitas asli kita." Aku pun berkata, diiringi dengan anggukan ketiga anggota Bazooka.

.
.
.

[ Yujin's POV ]

Jam 9 pagi, aku terlambat untuk pergi ke sekolah.

Tapi tunggu dulu, hari ini kan libur.

Ku memutuskan untuk kembali tertidur. Haha, bercanda.

Sarapan adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum melaksanakan aktivitas pagi. Maka dari itu aku melangkahkan kedua kakiku menuju dapur.

"Pagi, Seungkwan-sunbae." Kalimat pertama yang kukatakan untuk hari ini kuberi kepada ketua dari kelompok mafia Bazooka. Apa yang dilakukannya pagi ini di dapur? Membuat sarapan untuk kami semua.

"Oh, selamat pagi Yujinnie, baru bangun ya? Dimana JB hyung dan Yena?"

"JB Sunbae kurasa belum keluar dari kamar, mungkin masih tidur? Kalau Yena... Tadi sempat mengintip ke kamarnya, dia masih di dalam alam mimpi." Jawabanku membuat Seungkwan sunbae mengangguk paham.

"Biar aku yang membangunkan mereka, sunbae."

"Baiklah, kalau mereka masih ingin tidur, jangan diganggu."

.
.

[ 3rd POV ]

Yujin mengangguk sebelum beranjak menuju ruang tidur Yena.

Sejujurnya, ia kurang berani untuk membangunkan si anggota tertua, Jaebum. Apalagi semenjak kejadian tadi malam Jaebum terus mengurung diri di dalam kamar. Maka dari itu, ia mengajak Yena untuk sama-sama membangunkan si pemuda.

Sayang sekali seorang Yena masih asyik menikmati tidurnya saat Yujin mengintip dari luar.

"EOONNIIIEEEEEEEEEEE!" Cara pertama Yujin untuk membangunkan si bebek tidur, berteriak dengan lantang.

"Hnggg...."
Yena masih tertidur, gagal!

Yujin pun memutuskan untuk mencubit bibir sakti milik Yena, otomatis membuat kedua mata Yena terbuka, cukup lebar.

"Uuuuuuuuu!!!!!"

Rencana membangunkan Yena berhasil, Yujin pun melepas cubitannya dengan cengiran khas.

"Ya! Ya! Tidak ada sopan-sopannya, Yujinnie!" Teriak Yena lalu menyentuh bibirnya yang sakit.

"Maaf, eonnie aku memiliki satu permintaan.."

"Permintaan?"

"Hehehehe~"

.
.
.

[ Jaebum's POV ]

Aku, Im Jaebum, seorang pemuda yang baru saja memutuskan untuk rebahan sepanjang hari terpaksa menggagalkan rencananya karena mendengar kegaduhan di sebalik pintu kamar tidur.

Tentu saja diriku terusik, apa sih yang dihebohkan kedua maknae itu di depan kamarnya? Apa ada terjadi sesuatu? Aku pun mulai menguping.

"Ya! Ya! ya! Aku? Membangunkan sunbae?? Tidak! Kenapa harus aku?"
Terdengar suara penuh penolakan milik Choi Yena.

"So-soalnya Eonnie yang paling dekat dengan Jaebum sunbae dari kita berdua.."

"Hah? Paling dekat? Aku tidak merasa, tuh?"

Aku langsung saja mengganggu percakapan mereka berdua dengan teriakan kecil.

"Hey kalian. Masuk ke dalam, daripada bertengkar tidak jelas di depan kamarku."

.
.
.
.

D'MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang