-9- To Make You Mine

21.3K 1K 33
                                    

To Make You Mine

Alfon tak percaya, ia baru bisa bertemu papanya di pesta pertunangannya. Itu pun hanya pertemuan singkat di grand ball room X-Point. Setelah tak bisa dihubungi selama dua minggu terakhir, lelaki tua itu muncul di pesta pertunangannya. Meski kesal, Alfon harus menahan diri.

Namun, usai pesta pun, Alfon tak bisa menemukan papanya. Dari laporan Juan, papanya sudah menghilang begitu pesta berakhir. Alfon hanya bisa menahan kesal hingga tamu terakhir meninggalkan grand ball room. Bahkan meski hanya tinggal para staf, Juan dan Elsa di ruangan itu, Alfon masih harus menahan kesalnya.

Ia tidak ingin mempermalukan diri di depan Elsa. Tidak lagi. Demi apa pun, jangan sampai!

Namun, usahanya luluh lantak ketika Elsa berkata, "Tadi papamu nemuin aku. Dia bilang, besok mau ngajak kita makan malam bareng. Sama papaku juga."

Alfon tak tahu harus menanggapi bagaimana.

"Benar katamu. Kayaknya emang harus aku yang telepon papamu biar diangkat teleponnya," lanjut Elsa.

Apa Alfon harus berterima kasih?

"Kalau nggak ada yang mau kamu omongin, aku mau langsung pulang," pamit Elsa.

"Aku antar," balas Alfon.

"Nggak perlu."

"Aku harus jadi suami yang perfect, kan? Jadi, aku antar." Alfon mengulurkan tangan meminta kunci mobil wanita itu.

Elsa tak langsung memberikannya, sampai Alfon mendecak tak sabar. Elsa dengan agak kasar memberikan kunci mobilnya pada Alfon.

"Nggak perlu sekesal itu. Kamu yang udah setuju sama kesepakatan kita, ingat?" ucap Elsa dengan nada sinis.

Oh, apa lagi ini? Alfon tidak sedang kesal pada Elsa. Haruskah Alfon menjelaskan setiap hal, segala detailnya, termasuk perasaannya pada Elsa?

Jangan! Wanita itu akan menertawakan Alfon. Seperti dulu.

"Aku nggak kesal sama kamu," tegas Alfon.

"Yes, you do."

Elsa tak akan membuat ini mudah untuk Alfon. Tentu saja! Ini Elsa!

Maka, Alfon memutuskan untuk tak membalas daripada mereka harus berdebat di depan staf yang membereskan grand ball room usai acara. Beberapa staf membungkuk hormat ketika Alfon berjalan melewati mereka. Namun, Alfon mengabaikan mereka. Ia sedang double menahan kesal saat ini.

***

Apa Elsa perlu membacakan ulang isi kontrak mereka?

Pria itu yang langsung menandatangani tanpa revisi dan sekarang ia kesal karena harus berperan menjadi suami sempurna? Oh, mereka bahkan belum resmi menjadi suami-istri dan Alfon sudah bersikap seperti ini.

"Lain kali," Elsa memulai percakapan setelah lima belas menit keheningan dingin yang menyebalkan, "kalau kamu kesal sama aku, jangan tunjukin di depan orang lain. Lakuin itu di rumah, aku nggak peduli. Tapi, jangan di depan orang-orang."

Detik berikutnya, Alfon membalas dengan nada frustrasi, "Aku nggak kesal sama kamu, oke?!"

Tidak kesal dan ia membentak Elsa?

"Ya, kayak gini. Lakuin pas cuma ada kita berdua. Aku nggak akan marah meski kamu ngebentak aku kayak gini."

Alfon mengumpat.

"Lakuin itu juga kalau pas kita cuma berdua," tambah Elsa.

Alfon menggeram kesal, lalu menepikan mobil. Pria itu melepas seat belt dan memutar tubuh ke arah Elsa.

Just Marry Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang