two

151 14 11
                                    

Malam itu , Hawon turun ke bawah dan melihat ruang tamu yang sunyi .

Dia tidak hairan kalau Jisung tiada . Dia pun macam Jisung . Suka melepak dalam bilik .

Dia menjelajah dapur pula .

" agak-agaknya Jisung tu lapar tak ? "

Monolognya sendirian . Dia kembali menapak ke arah tangga untuk menyoal Jisung .

Pintu bilik remaja lelaki itu diketuk banyak kali sebelum dibuka dari dalam

" Kenapa Noona ? "

Soal Jisung dengan suara serak .

" Noona erm J-Jisung lapar ke ? "

Gugup Hawon jadinya bila mendengar suara serak Jisung .

" suara tak boleh seksi lagi ke tak guna "

" bolehlah . Noona nak masak ke ? "

Hawon mengangguk perlahan .

" ok . Nanti lepas mandi , Jisung turun "

Kata Jisung sebelum menutup pintunya . Hawon terpaku .

" cis aku tak habis cakap lagi . "

Dengus Hawon . Dia ke dapur semula dan mula memasak . Hanya makanan ringkas kerana dia takde mood .

🕑🕜🕐

" wah sedapnya bau "

Riang Jisung bersuara . Dia berlari ke dapur untuk melihat apa yang dimasak Hawon .

" Noona masak apa ? "

Tegur Jisung tetapi ianya mengejutkan Hawon yang sedang leka . Tanpa sengaja , Hawon terundur ke belakang dan tergelinci r .

Jisung tanpa berlengah bertindak hero dan menyambut Hawon .

Hawon terpeluk leher Jisung sambil memejam matanya .

" eh ? Kenapa tak jatuh ? "

Hawon menyoal dan membuka matanya . Tepat ketika itu Jisung ada di hadapan muka dia .

" argh ! "

Hawon terjerit kecil . Jisung yang turut sama menjerit terlepas badan Hawon lalu jatuhlah dia .

" auw ! Pinggang Noona ! "

" Noona , mianhei ! J-Jisung terkejut "

Kata Jisung lalu membantu Hawon bangun .

" takpe . Noona yang salah . "

" pinggang noona okey ? "

" sakit sikit . Tapi nantilah . Kejap , Noona ambilkan pinggang "

Hawon menjauhi Jisung tetapi dia mengerang kesakitan .

" tak payah . Jom pergi ke depan . Jisung tolong Noona "

" nak t-tolong apa ? "

" tengokkanlah.  Kalau pinggang Noona patah macamana ? "

Jisung risau . Dia memandang wajah kemerahan Hawon .

" tak payahlah "

" Noona malu dengan Jisung ke ? Noona anggap jelah Jisung macam adik Noona . Noona ada adik kandung ? "

Hawon menggeleng.

" patutlah. Takpe , Jisung jadi adik Noona . So , jangan malu . Jom "

Jisung memeluk bahu Hawon dan membantunya bangun . Hawon serba salah .

" Noona okey "

" Jisung rasa tak patut Jisung tengokkan Noona , kan ?  sebab Jisung pun tak pandai bab bab ni . "

Laju Hawon mengangguk mendengar ayat Jisung .

" Jisung rasa kita patut pergi ke klinik je terus "

" apa ?! Taknak ! Noona taknak ! Noona okey je ! "

Terus Hawon menepis tangan Jisung dan ingin melarikan diri . Jisung terlebih dahulu memeluk pinggang Hawon sampai dia terjerit kesakitan .

" Noona nak pergi mana ? Kita kena pergi klinik ! "

Tegas Jisung .

" taknak ! Noona takut "

" nak takut apa ? Doktor takkan makan noona ! "

" kalau dia cucuk ? "

" Noona , yang sakit pinggang Noona . Kenapa nak kena cucuk ? Jom ! "

Hawon tetap berkeras taknak pergi . Jisung hilang sabar lantas mendukung Hawon secara bridal style dan membawa masuk ke keretanya .

Menjerit-jerit Hawon jadinya sampai sakit tekak .

" Jisung bawa Noona masuk kereta siapa ni ?! "

" kereta Jisunglah "

" Jisung bawah umur lagi , kan ? Macamana boleh ada kereta "

" entah "

Jawab Jisung ringkas . Dia fokus memandu manakala Hawon meratapi nasib .

Kenapa kena pergi klinik ? Harus ke klinik wujud ? Argh

++ R A N D O M T A G S ++

ItsmeAerin_huruhara-lattaestheticoh_feaStrngrs

Waktu Yang Salah 잘못된 시간 | park jisungWhere stories live. Discover now