Malam itu , Hawon turun ke bawah dan melihat ruang tamu yang sunyi .
Dia tidak hairan kalau Jisung tiada . Dia pun macam Jisung . Suka melepak dalam bilik .
Dia menjelajah dapur pula .
" agak-agaknya Jisung tu lapar tak ? "
Monolognya sendirian . Dia kembali menapak ke arah tangga untuk menyoal Jisung .
Pintu bilik remaja lelaki itu diketuk banyak kali sebelum dibuka dari dalam
" Kenapa Noona ? "
Soal Jisung dengan suara serak .
" Noona erm J-Jisung lapar ke ? "
Gugup Hawon jadinya bila mendengar suara serak Jisung .
" suara tak boleh seksi lagi ke tak guna "
" bolehlah . Noona nak masak ke ? "
Hawon mengangguk perlahan .
" ok . Nanti lepas mandi , Jisung turun "
Kata Jisung sebelum menutup pintunya . Hawon terpaku .
" cis aku tak habis cakap lagi . "
Dengus Hawon . Dia ke dapur semula dan mula memasak . Hanya makanan ringkas kerana dia takde mood .
🕑🕜🕐
" wah sedapnya bau "
Riang Jisung bersuara . Dia berlari ke dapur untuk melihat apa yang dimasak Hawon .
" Noona masak apa ? "
Tegur Jisung tetapi ianya mengejutkan Hawon yang sedang leka . Tanpa sengaja , Hawon terundur ke belakang dan tergelinci r .
Jisung tanpa berlengah bertindak hero dan menyambut Hawon .
Hawon terpeluk leher Jisung sambil memejam matanya .
" eh ? Kenapa tak jatuh ? "
Hawon menyoal dan membuka matanya . Tepat ketika itu Jisung ada di hadapan muka dia .
" argh ! "
Hawon terjerit kecil . Jisung yang turut sama menjerit terlepas badan Hawon lalu jatuhlah dia .
" auw ! Pinggang Noona ! "
" Noona , mianhei ! J-Jisung terkejut "
Kata Jisung lalu membantu Hawon bangun .
" takpe . Noona yang salah . "
" pinggang noona okey ? "
" sakit sikit . Tapi nantilah . Kejap , Noona ambilkan pinggang "
Hawon menjauhi Jisung tetapi dia mengerang kesakitan .
" tak payah . Jom pergi ke depan . Jisung tolong Noona "
" nak t-tolong apa ? "
" tengokkanlah. Kalau pinggang Noona patah macamana ? "
Jisung risau . Dia memandang wajah kemerahan Hawon .
" tak payahlah "
" Noona malu dengan Jisung ke ? Noona anggap jelah Jisung macam adik Noona . Noona ada adik kandung ? "
Hawon menggeleng.
" patutlah. Takpe , Jisung jadi adik Noona . So , jangan malu . Jom "
Jisung memeluk bahu Hawon dan membantunya bangun . Hawon serba salah .
" Noona okey "
" Jisung rasa tak patut Jisung tengokkan Noona , kan ? sebab Jisung pun tak pandai bab bab ni . "
Laju Hawon mengangguk mendengar ayat Jisung .
" Jisung rasa kita patut pergi ke klinik je terus "
" apa ?! Taknak ! Noona taknak ! Noona okey je ! "
Terus Hawon menepis tangan Jisung dan ingin melarikan diri . Jisung terlebih dahulu memeluk pinggang Hawon sampai dia terjerit kesakitan .
" Noona nak pergi mana ? Kita kena pergi klinik ! "
Tegas Jisung .
" taknak ! Noona takut "
" nak takut apa ? Doktor takkan makan noona ! "
" kalau dia cucuk ? "
" Noona , yang sakit pinggang Noona . Kenapa nak kena cucuk ? Jom ! "
Hawon tetap berkeras taknak pergi . Jisung hilang sabar lantas mendukung Hawon secara bridal style dan membawa masuk ke keretanya .
Menjerit-jerit Hawon jadinya sampai sakit tekak .
" Jisung bawa Noona masuk kereta siapa ni ?! "
" kereta Jisunglah "
" Jisung bawah umur lagi , kan ? Macamana boleh ada kereta "
" entah "
Jawab Jisung ringkas . Dia fokus memandu manakala Hawon meratapi nasib .
Kenapa kena pergi klinik ? Harus ke klinik wujud ? Argh
++ R A N D O M T A G S ++
YOU ARE READING
Waktu Yang Salah 잘못된 시간 | park jisung
Fanfiction❝ kita adalah rasa yang tepat , di waktu yang salah . ❞