five

119 12 0
                                    

" Kenapa Jisung pandang Noona macamtu ? "

Tanya Hawon pada Jisung . Dia meletakkan sudunya ke tepi dan memandang wajah Jisung .

" Noona , dah dua hari Noona dekat sini kan ? "

Tanya Jisung kembali . Hawon mengangguk .

" Kenapa ? "

" Jisung nak jujur "

Adeh . Apa pulak ? Desis hati Hawon .

" jujur apa ? "

" masa Eomma mula-mula kata nanti ada seorang perempuan akan jaga Jisung selama dia takde , Jisung tak suka "

" sekarang Jisung nak kata Jisung masih tak sukakan kehadiran Noona ke ? It's okay . I will go "

Hawon bersuara seakan berjauh hati . Dia mengangkat pinggannya yang masih mempunyai makanan

" Bukan ! Noona duduk dulu ! "

Jisung cepat-cepat memberhentikan langkah Hawon . Hawon kembali duduk tetapi tidak memandang muka Jisung lagi .

" Noona , pandang Jisung "

" Taknak . Cakap jelah "

" janganlah merajuk . Jisung tak habis cakap lagi "

" haih. Yelah . Cakap cepat sebelum Noona terus merajuk "

Hawon beri kata putus . Dia memandang wajah kacak Jisung dengan pandangan malas.

" Jisung suka kehadiran Noona sekarang . Noona bagi kebahagiaan dekat Jisung dan Noona ceriakan hari-hari Jisung walaupun baru 2 hari "

Ehh ?

" maksud Jisung ? "

" takde apa . "

Kata Jisung dengan penuh makna tersirat . Dia kemudiannya mengangkat pinggan dan membawanya ke singki. Hawon hairan dengan perubahan Jisung.

" dia nak kata dia suka aku dekat sini ?

🕐🕜🕑

Hawon's

Kring ! Kring !

Ya tuhan , sape pulak yang telefon masa aku tengah leka baca novel ni ?

Kring ! Kring ! Kringgggg !

" Noona ! Angkatlah call tu ! Jisung nak study lahh !! "

Okey , Mr Park dah marah . Sah kuat sangat sampai dengar dalam bilik dia . Aku terus mengambil telefon dan menjawabnya .

" Helo ? "

" Hawon , esok boleh balik rumah sekejap tak ? "

Tanya ibu aku .

" tak tahu lah . Nanti Hawon tanya Jisung "

" ala mestilah boleh , kan ? Jisung tu budak- budak lagi "

" budak atau bapak budak pun , dia tetap majikan Hawon , Eomma . "

" yelah. Tapi Hawon kena balik juga esok . Ada sesuatu Eomma nak beritahu "

" dalam telefon tak boleh ke ? "

" tak . Ni penting . Soal hidup mati Hawon "

Uish macam serius je .

" okey . Hawon cuba . "

" bagus . Eomma tutup dulu. Bye "

" okey Eomma "

Panggilan ditutup . Aku menuju ke bilik Jisung untuk menanyakan hal tadi . Aku tetap kena minta izin. Kalau tak , Puan Park marah aku nanti .

Tok Tok !

Pintu dia aku ketuk .

" masuk "

Krek !

" Sibuk ke ? "

" sikit . Kenapa Noona ? "

Jisung meletak penselnya di atas buku kemudian memandang aku .

" Jisung , Noona nak balik rumah sekejap esok boleh tak ? "

" lama ke ? "

Aku mengangkat bahu tanda tak tahu .

" mestilah boleh . Noona nak Jisung hantar ke ? "

" eh tak payah . Noona boleh naik bas. "

" Jisung hantarkan jelah . Bahaya kalau Noona naik bas "

Kening kiri aku terjungkit sedikit sebab aku hairan .

" m-maksud Jisung , jimat kalau Noona naik dengan Jisung je . Jisung pun boleh tahu dekat mana rumah Noona . Kalau nanti Noona dah berhenti , Jisung boleh pergi rumah Noona "

" perlu ke ? "

" perlulah untuk hilangkan rindu dekat Noona nanti "

Aku shock sekejap . Jisung ni..

" okey . Jisung hantar Noona ? "

" yeay ! By the way , nak tidur dengan Noona lagi boleh ? "

" tak payah mengada . Bukan hujan pun "

" best lah peluk Noona . "

Gatal teruks budak ni . Siap kau , Noona ambil kuali Noona ketuk kepala kau.

" ehe mengada . Tidur sorang-sorang . Study tak habis lagi tu kan ? "

" ala Noona... "

Dia merengek pula .

" heh ni tak kuat ni ! Yelah ! "

" yeah ! Jom Noona "

Rasa lain pula bila tidur dengan budak 17 tahun . Kalau 7 tahun boleh terima lagi huhu . Takpe , anggap jelah dia adik aku .

End Hawon's

Waktu Yang Salah 잘못된 시간 | park jisungWhere stories live. Discover now