Seperti apa pun aku saat ini dalam pandanganmu. Ketahuilah satu hal ...
Dulu, kau pernah mencintaiku. Bersedia menjadikan aku untuk menikmati separuh waktu denganmu. Itu indah. Mewarnai perjalanan hati milikmu di hari lalu.Tak baik rasanya jika saat ini, perlakuan berbeda kau sematkan atas diriku. Seolah aku bukan siapa-siapa. Orang asing yang tak pernah dikenal sama sekali. Bahkan, namaku saja begitu benci untuk kau sebut.
Apakah cinta selayaknya seperti ini?
Saling benci bila tak dapat memiliki. Tak mampu selamanya saling menjaga satu sama lain. Sehingga tersisa hanya amarah serta sumpah serapah. Menginginkan ketakbahagiaan untuk dekat padaku.Duh, jika demikian adanya. Seharusnya aku tidak untuk kau pilih ketika itu. Membuka hati atas kedatanganku. Mengizinkan perasaan kita berbagi suka cita bersama. Mengurai senyum tawa di atas segala perbedaan yang kita punya.
***
Entah, aku kau sebut sebagai apa untuk saat ini. Itu tak penting lagi buatku. Kau telah memilih untuk menyudahi segalanya. Memaksa hati menerima keputusan yang dibuat. Meski berat, tetap saja diriku harus ikhlas, mengakhiri pertemuan perasaan di antara kita.
Aku yang pernah kau cintai. Dibuat tak berharga. Semua kau lakukan, oleh karena sebuah perasaan lain yang datang menyapa hatimu. Mencoba mengalihkan setia yang kau punya. Dan dirimu terbuai jatuh pada harapan lain. Meninggalkan apa yang pernah kita coba raih bersama.
***
Yama, Kisah Sebuah Nama
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SEBUAH NAMA
Teen FictionSebuah nama menuliskan untuk kamu. Perihal cinta dan semua yang ikut serta di dalamnya. Ada senyum dan bahagia. Ada pula air mata dan kecewa. Mereka yang saling mencintai dalam waktu yang lama, tetapi, tak dapat saling memiliki. Mereka yang hanya...