Aku benci Keadaan ini

5 0 0
                                    

Aku benci Keadaan ini

Setelah beberapa hari tak ada kabar. Ia mengirimkan sebuah pesan Whatsapp.

"Yank ..."

"Ya. Ada apa?" balasku.

"Rindu."

"Bilangin ke orangnya. Jangan ke gue."

"Loe orangnya. Bukankah rindu itu harus dibuang pada tempatnya?"

"Emang gue tempat pembuangan rindu itu?"

"Kaga. Tapi, namamu."

"Asik."

"Kenapa Asik?"

"Asik aja. Soalnya nama gue menjadi penyebab terciptanya rindumu itu."

"Yank ..."

"Ya."

"Kangen."

"Kangen siapa?"

"Ya kamulah. Siapa lagi."

"Oh. Lantas?"

"Mau dilepaskan kangennya."

"Ke laut aja."

"Kaga mau."

"Maunya gimana?"

"Lepasnya ke hatimu."

"Asik."

"Kok asik lagi?"

"Ya asik aja. Hari ini gue dapat dua hal; sama-sama berasal dari suara yang sama. Kamu."

"Ya udah. Terimakasih. Mau bobo. Bye, Yank."

"Bye."

***

Ia selalu begitu. Menggantikan resah dengan rasa nyaman. Meski, hanya sepatah dua kata. Itu sudah cukup menepikan lelah mendera.

"Selamat tidur. Jumpai aku yang datang menemanimu mengarungi malam.  Sampai ketemu esok pagi di hari yang berbeda." Aku menggumam dan tersenyum seusai memberi sebuah kecupan pada layar ponsel tertera wajah kekasih hati....

***

Indahnya rasa dapat dikecap ketika bersama. Akan menjadi berbeda bila harus melepas segalanya dan mesti mampu menerima kata; harus berpisah. Tak ada hati dapat dibuat mampu bertahan untuk tidak bersedih. Semua hati pasti patah dalam keadaan seperti kita.

Hujan di luar belum mau reda. Semakin deras mengalir mengisi sepi. Memandu jiwa ini untuk sanggup merelakan apa yang terjadi. Berat nian. Tapi, apalagi seharusnya diriku perbuat.

****

Hal-hal indah itu selayaknya usai. Bukan kamu yang mengakhiri. Tapi, aku.

Kau tahu kenapa?

Aku benci keadaan ini. Keadaan di mana aku dan kamu tak semestinya ada untuk memulai semua ini. Bila nanti ujungnya tak dapat menapak hidup berdua. Itu teramat sangat tidak menyenangkan hati....

"Yank"

"Yaaank"

"Yayaaaank!"

Aku sengaja tak membalas chatmu kali ini. Bukannya tak peduli lagi sama kamu. Pun di sini ada hal sama terjadi. Aku juga rindu. Tapi, tak ada alasan tepat bila harus mengikuti apa maunya hati ini.

Dengan sepenuh kekuatan, kuharus bisa merelakan ketiadaanmu di sisi jiwa. Ampuni aku bila ini melukai perasaan kamu. Sesungguhnya ada air mata sama deras mengalir. Menemani kesepian hidup tanpa kamu....

Dunia memang begini. Banyak cerita datang dan pergi. Mengisi perjalanan hidup setiap orang. Ada bahagia. Praha pun silih berganti. Senantiasa ada menjadi pelengkap kisah anak manusia.

Yama, 17082019

KISAH SEBUAH NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang