5.SCZ: SAH

329 27 5
                                    

Setelah sekian lama gk up......

Haii👋 temu lagi sama author yang manis nya kebangetan 🤣 ngk, becanda. Masih manisan kalian semua kok😚 serius✌️
__________happy reading_________
______________________________
Lama larut dalam pikiran nya, Zahra mengerjab ketika mendengar suara ijab qobul yang baru saja selesai lewat pengeras suara. Berapa lama ia melamun sampai sampai acara akad sudah selesai, tak terasa bulir bening itu mengalir di pipi mulus milik Zahra. Entah perasaan apa yang sekarang dirasakannya, tapi hari ini ia telah resmi menjadi istri.

Suara pintu dibuka yang menampilkan sosok wanita paruh baya yang merawat serta membesarkan nya dan menganggap Zahra anaknya sendiri,Membuat Zahra sontak langsung menyeka air matanya.

Wanita paruh baya yang diketahui bernama Fatimah tersebut menghampiri Zahra yang sudah berdiri dan langsung memeluk Zahra dengan erat. Fatimah mengurai pelukannya dilihatnya mata Zahra yang berair. Fatimah menyeka Air mata yang lagi-lagi mengalir di pipinya lalu tersenyum hangat khas seorang ibu yang sangat Zahra rindukan.

"Putri cantik ibu sekarang udah jadi istri orang," Ucap Fatimah sambil mengusap pelan pipi Zahra,"serahkan semuanya sama Allah nak."lanjutnya dengan lembut.

Zahra mengangguk.
"Do'akan Zahra ya Bu," jawab Zahra dengan senyum nya.

"Ibu selalu mendo'akan anak ibu ini. Udah, sekarang kita kebawah suami kamu udah nunggu," kata Fatimah," Ganteng Loh Za." Bisik Fatimah sambil terkikik geli melihat pipi Zahra yang bersemu merah.

"Ibu.." rengek Zahra .

"Beneran"

"Udah Bu, Za malu." Zahra kembali merengek sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya.

"Iya, iya."

Mereka berjalan beriringan dengan Fatimah yang mengapit lengan Zahra. Zahra nampak anggun ketika menuruni tangga dengan gaun panjang berwarna putih yang menjuntai kebawah,tidak terlalu mewah tapi terkesan sangat anggun dipadukan dengan kerudung pashmina yang sudah ditata sedemikian rupa.

Semua mata tertuju kearah Zahra yang nampak begitu cantik dengan make-up tipisnya. Tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa ia sangat cantik. Zahra hanya menunduk malu, tentu sangat tidak nyaman ketika semua mata yang ada diruang an itu memperhatikan nya.

Zahra diduduk kan tepat disamping Radit yang sedari tadi hanya menatap kearah depan,tidak berminat untuk memperhatikan istrinya.

Zahra menahan nafas karna terlalu gugup, pertama kalinya ia merasakan segugup ini. Tangannya bekeringat dingin, tapi senyum manis tetap membingkai wajah anggun nya. Sebuah instruksi dari penghulu menambah kegugupan Zahra.

"salam sama suaminya." instruksi penghulu.

pelan Zahra mengambil tangan Radit untuk ia cium. diciumnya tangan sang suami dengan penuh hormat, hingga satu tarikan kecil dari tangan Radit menginstruksi Zahra untuk segera melepaskannya.

Berbagai acara telah dilewati. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 19:57 Zahra sendiri masih berada dikamar milik Radit-suaminya. Duh,rasanya Zahra masih tidak percaya. Apa benar ia telah menikah?
Zahra berharap ia bisa menjadi istri yang bisa meringan kan beban suaminya dan bersama sama berjalan menuju ridho nya allah sampai kesyurga. Semoga pernikahan nya selalu diberkahi oleh Allah.

.....

Zahra sudah siap dengan gabis berwarna navy serta khimar instan dengan warna senada. Tadi sebenarnya Zahra sudah merebahkan badan nya dikasur milik Radit, tapi sebelum ia berhasil menjemput dunia mimpinya ,suaminya itu menyuruhnya untuk segera pindah. Katanya mereka akan pindah ke apartemen miliknya. Zahra tidak mengerti kenapa mereka harus pindah sekarang. Kenapa tidak besok saja coba? hah sudahlah, toh sekarang dia sudah siap juga.

Setulus Cinta ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang