Holla balik lagi kan wk, kemarin kemarin kemarinnya kan janji mau dabel update x) yuk lanjut baca lagi :)) ada yang seneng ga?
gada?
yaudah gpp, aku mah udah sering dibikin nyaman doang jadiannya kaga:v ah elah jadi curhat kan:'(
kalian be like: hubungan nya apa coba?
_______________________________________
Saat ingin memasuki kamar ibunya,Radit mendengar bentakan ayahnya dan nada bicaranya sangat keras.
"Berhenti bicara seperti itu, dia gadis baik Sinta. Apa kau tidak melihat? Anak kita yang beruntung mendapat kan nya." bentak Erwin, nada bicaranya naik satu oktap. Ini pertama kalinya erwin membentak Sinta–istrinya.
Sinta hanya menunduk sambil menangis, suaminya tidak pernah berbicara seperti ini apalagi sampai membentaknya. Tidak, tidak pernah. Ini semua salah gadis miskin itu!
Dan tunggu siapa yang menangis? Bukankan itu suara ibunya? What?! Ayahnya tidak pernah membentak ibunya selama ini apalagi sampai ibunya menangis, dan sekarang? Oh shitt! Radit berbalik meninggalkan kamar tersebut dan melupakan tujuannya datang ke mansion. Amarahnya benar benar membludak sekarang, dan entah mengapa amarah itu tertuju kepada satu nama yaitu Zahra.
Radit memasuki mobil dan menutup pintunya sangat kencang. Radit memukul stirnya kuat, umpatan tidak henti keluar dari mulutnya. Benar benar rasanya Radit tidak pernah merasa sekalap ini sampai rasanya ingin membunuh Aldi sahabat kamvretnya itu.
~
Radit membuka pintu apartemannya dengan cepat. Tidak ada zahra! Oh tunggu! Tentu saja didapur, bukan kah dia bilang ingin memasak. Karna terlalu marah sampai membuat radit bodoh!Radit mengambil sebuah vas, saat sampai didapur radit melempar kan vas tersebut tepat disebelah kaki zahra, membuat zahra tersentak kaget.
"Astaghfirullah, mas? Kenapa?" zahra berucap sambil mengusap dadanya turun naik lantaran kaget. Siapa yang tidak kaget sedang asik memasak tiba tiba ada benda jatuh disamping kaki. Dia kemudian mematikan kompor.
Radit melangkah kan kakinya menuju kearah zahra dengan langkah penuh penekanan dan tatapan setajam silet. Kayak slogan wk.
Radit mencekram dan menarik kuat pipi zahra. Tangan zahra berusaha menahan tangan radit. Tapi, cekraman itu semakin kuat membuat zahra meringis kesakitan.
"Za salah apa mas,"mata zahra sudah berkaca-kaca. Bagaimana tidak dimalam pertama pernikahannya suaminya berbuat kasar terhadapnnya. Awas ,ntr phobia malam pertama kaya temen qaqa)
"DASAR JALANG! JALANG YANG SANGAT LICIK! BISA-BISANYA PAPA MENIKAH KAN SAYA DENGAN JALANG SEPERTI KAMU." dada radit naik turun mengendalikan emosi yang meledak ledak. Ayahnya memarahi ibunya karna gadis ini,sampai ibunya menangis. Benar-benar!
"A...pa maksud mas? Za ga ngerti," ucap Zahra bergetar. Hati Zahra mencolos kedasar tubuhnya, sakit sungguh,ini begitu menyakitkan. Tidak pernah sebelumnya ada yang mengatainya sedemikian rendah, dikatai miskin mungkin sudah biasa. Tapi ini, jalang? rasanya ada puluhan godam yang menimpanya sampai membuatnya sesak sungguh ini sungguh sangat menyesakkan. Dan lagi suami nya sendiri yang mengatakan hal tersebut, serendah itukah ia Dimata suaminya? Sungguh ini sangat menyesak kan seperti ada tangan yang tak kasat mata sedang mencekram kuat hatinya hingga membuatnya sulit untuk meraup oksigen.
Radit mendorong tubuh zahra hingga terbentur pinggiran meja makan dan terjatuh kelantai. Zahra tidak bisa menahan air matanya lagi berapa banyak air mata lagi yang keluar setelah ini, hanya allah yang tau. Pinggang zahra terasa sakit, sangat sakit karna terbentur pinggiran meja. Tapi hatinya lebih jauh lebih sakit, sungguh Zahra tidak pernah membayang kan malam pertama pernikahannya akan semenyakitkan nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Zahra
De Todo✓12-07-2019 #134 aku #174 kamu #180 kecewa #65 hijab #65 wanita #74 kita #120 Allah Sebuah takdir yang tidak pernah ia duga membawanya menuju sebuah jalan yang begitu sulit bagi hidupnya. Dimana hanya ada kesengsaraan dan kepedihan hati yang ia dapa...