{04}

294 42 0
                                    

        Jam pun berlalu, setelah menemui sahabatnya beberapa jam yang lalu kini jaebum sedang mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Sudah cukup dirinya bermain di luar, kini waktunya dirinya untuk beristirahat atau menghangatkan tubuhnya dengan berendam di air hangat.

Semakin lama suhu udara di luar menaik, bertanda bahwa musim salju sebentar lagi tiba. Jaebum membilukan setir mobilnya masuk kedalam gerbang yang sudah di buka oleh security yang menjaga di situ. Di balik gerbang besar berwarna hitam itu ada lahan yang begitu besar dengan beberapa tanaman bunga di pinggir jalannya. Dan juga rumah yang seperti istana itu terlihat sangat elegan.

Jaebum keluar dari mobilnya dan menyerahkan kuncinya ke penjaga rumah yang berada di situ untuk memparkirkan mobilnya. Dengan santai jaebum masuk kedalam rumahnya sambil memasukan tangannya kedalam saku celananya. Setibanya dia di ruang tamu ternyata keluarganya sedang berkumpul.

Sudah ada sang ibu, ayah, nenek dan adik laki lakinya. Semuanya berkumpul sambil menikmati biskuit yang sudah pasti dibuat oleh ibunya, kebiasaan ibunya salah satunya adalah membuat biskuit di musim dingin seperti ini. Tanpa mengucapkan apapun jaebum mengambil biskuit yang ada di situ dan langsung memakannya.

"Hei! Siapa yang mengajarkanmu seperti itu? Makanlah sambil duduk jangan berdiri seperti itu" ucap lim yoonra atau ibunya dengan biskuit yang ada di tangannya.

Tanpa menjawab jaebum mematuhi ibunya, dirinya duduk di samping sang adik yang baru berusia 16tahun. Adiknya yang bernama lim sinhyuk itu nampak menikmati biskuit yang ibunya buatkan dengan menggenakan baju hangatnya. "Hei! Bagaimana sekolahmu?" Tanya jaebum kepada sinhyuk  sambil menepuk nepuk  kepala sinhyuk.

"Tumben sekali kaka bertanya seperti itu kepadaku?" Sinhyuk malah bingung dengan apa yang kakanya tanya kedirinya tadi, tidak seperti biasanya kakanya itu bertanya seperti ini. Jaebum hanya tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya lalu meminta izin untuk ke kamarnya.

"Anak itu kenapa?" Tanya seojoon kepada yoora

"Ish kau ini! Mana aku tau dia kenapa" jawab yoora.

"Heii! Kalian tidak usah berdebat di depanku! Aku lelah, aku mau tidur" ucap sang nenek sambil perlahan bangkit dari duduknya.

Sinhyuk membantu sang nenek untuk pergi ke kamarnya. "Ayok nek aku bantu"  sang  nenek tersenyum sambil mengangguk.

Yoora dan seojoon hanya menatapi mereka, tidak tau harus berbuat apa. Tidak lama yoora dan seojoon pergi meninggalkan ruang tengah rumah mereka, seojoon berjalan menuju kamarnya sedangkan yoora berjalan menuju dapur untuk menaruh biskuit yg tidak habis.

Sedangkan di kamar jaebum, jaebum sedang merendam dirinya dengan air hangat yang di temani dengan beberapa lilin beraroma terapi. Menenggelamkan tubuhnya hingga ke leher dengan mata yang tertutup rapat  sepertinya jaebum sangat menikmatinya.

Tidak salah jika berendam air hangat di udara yang lumayan dingin ini. Mungkin esok atau lusa salju sudah mulai turun atau... sekarang!! Lihat!! Salju turun!!! Jaebum melirik kearah jendela yang berada di samping bathupnya yang sengaja di buka, kaget. Ya seperti itulah reaksi jaebum saat melihat salju mulai turun.

Padahal besok hari minggu dan ladahal besok dia ingin bersenang senang menikmati hari libur, tapi sepertinya rencananya di tunda karena salju pertama mulai turun. Biasanya di hari pertama salju turun itu akan lebih banyak salju yang turun.

Jaebum menghela nafas berat lalu menutup kembali matanya menikmati hangat dari air hangat yang di gunakannya untuk berendam, dan menghirup pelan aroma terapi yang berasal dari lilin yang berada di pinggir bathup.

Namun lagi lagi ada saja yang menganggu ketenangannya, suara getokan pintu kamar mandinya membuat matanya terbuka lebar. Seingatnya dia sudah mengunci pintu kamarnya tadi, lantas kenapa ada yang bisa masuk? Ah sial! Menganggu saja batinnya.

Simple Love [Jaebum X Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang