{12}

279 14 3
                                    

"Jadi seperti itu? Ck, kau gegabah sekali hyung!" Jinkyo menggeleng tidak percaya sambil memijit pelipisnya. "Ini bukan sebuah drama, tapi kau menjeratku sebagai aktornya!" Lanjutnya.

"Tapi memang seperti ini jalan kehidupan kita merah, terjebak dalam drama yang di buat oleh wanita gila itu. Aku juga sempat menyangkalnya, tapi ini tetap jalan kehidupan kita, kita tidak bisa menjauhinya" jelas Haecul sambil sesekali menggerakan tangannya.

Bams yang berada di situ berdiri, berjalan mendekat kearah jinkyo dan menepuk pundak pria itu pelan. "Yang di kataka haecul benar jinkyo, dan aku juga terseret di lingkaran hitam ini karena wanita gila itu"

Jinkyo membalikan badannya dengan raut wajah penuh tanda tanya. "Tapi kenapa? Kenapa harus seperti ini? Membuat rencana gila yang bisa saja membahayakan diri kalian berdua? Dan kenapa aku terseret juga?!" Mata jinkyo menatap tajam namun sesaat memudar dengan tubuhnya yang terjatuh keatas lantai.

"Aku tidak mengerti! Aku tidak mengerti!!!" Jinkyo berteriak kencang sambil membubut rambutnya sendiri, sedangkan haecul hanya membuang nafas lemah begitu juga dengan bams yang hanya memijit pelipisnya.

"Jadi selama ini lim jaebum itu marganya im? Dan aku adalah adiknya? Dan wanita gila itu ingin menghancurkan keluarga im yang juga keluargaku? Dan kalian berniat membantu kami dengan menyusup sebagai pekerjanya? Dan mencuri koper yang berisi berkas berkas kejahatan yang pernah wanita itu lakukan untuk melaporkannya kepegadilan? Ahahahahahahahaha drama apa ini ahahahahahah" jinkyo tertawa sumbang, lalu beralih meraih kerah baju milik haecul.

"Katakan! Apa yang harus aku lakukan!" Jinkyo bertanya dengan sorot mata tajamnya. "Segera temui orang tuamu" haecul menjawab dengan tegas.

Pranggg!!

"Jadi--- selama ini?" Pertanyaan dari bibir youngsoo  menggantung. Jinkyo, bams dan haecul hanya menatap youngsoo dan baekyejin yang berdiri diambang pintu dengan kaget.

"Kenapa kalian menyembunyikan ini semua dari kita?" Tanya baekyejin dengan wajah geramnya. "Kita tidak menyembunyikannya yejin, hanya saja aku membutuhkan waktu yang tepat untuk membicarakan ini. Lagi pula jinkyo juga baru tau sekarang" jelas haecul.

Tangan youngsoo mengepal dengan tatapan yang semakin tajam, dia melangkahkan kakinya menuju haecul lalu meninju perut temannya itu sebelum dia memeluknya erat. "Sudah ku bilang, kita semua keluarga. Tidak ada yang akan membohongi satu sama lain" ucap haecul sambil membalas pelukan dari youngsoo.

"Bolehkah aku ikut membantu? Pasti anak buah wanita itu sedang mencari kalian berdua" ucap baekyejin sambil merentangkan otot otot tangannya.

Jinkyo terkekeh pelan. "Apapun itu, aku menunggu kerja sama kita" ucapnya. "Tapi jinkyo, mungkin saja keluargamu juga dalam bahaya. Kau harus menemui mereka dulu" ucap bams yang diangguki oleh baekyejin dan youngsoo.

"Biar aku yang temani" serobot cepat haecul dan jinkyo hanya membalas dengan anggukan kepala.

Setelah itu jinkyo dan haecul memisahkan diri. Berjalan keluar ruangan jinkyo dan menjauh dari perkarangan rumahnya menggunakan mobil mewahnya. Sedangkan tiga orang yang tersisa hanya menatap satu sama lain.

"Bagaimana haecul bisa tau kalau jinkyo anak dari pengusaha industion limcrop?  Dan kau siapa?" Tanya baekyejin.

"Aku bams, aku pegawai dari industion limcrop tepatnya aku anak bawahan im seojoon" jelas bams yang di angguki kepala oleh youngsoo. "Pantas saja, tapi wajahmu cocok untuk seorang preman!" Ucap youngsoo sambil terkekeh.

Bams melotot mendengar tutur kata youngsoo. "Bukan aku tapi kau!" Balasnya tajam. "Aku memang preman, tepatnya mantan preman" jawab youngsoo sambil terkekeh yang diikuti oleh baekyejin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Simple Love [Jaebum X Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang