jeongin mengusung nampan berisi makan siang yang baru saja dibeli dari salah satu stan di kantin sekolah. langkahnya pelan ke arah meja kosong yang berkursi dua.
ia tidak sama sekali berharap untuk ditemani (apalagi oleh orang yang disukai), tapi hwang hyunjin tiba-tiba datang dengan nampan berisi makanan yang persis sama.
"jeongin!" sapa hyunjin ceria, seperti biasa senyumnya lebar.
meskipun detak jantung jeongin agak tidak terkontrol, ia berusaha bersikap senormal mungkin di acara makan siang bersama crush yang tidak terduga ini.
mereka mengobrol basa-basi seperlunya. jeongin menjadi pihak yang pasif, tapi sepertinya hyunjin tidak masalah dengan hal itu dan tetap berbicara panjang lebar.
"kamu mau jeruk nipis?" tawar jeongin ketika mendapati ibu kantin memberi seperempat potong jeruk di samping mangkuk sotonya.
hyunjin menggeleng. "aku tidak suka memberi jeruk nipis ke dalam kuah soto."
"ah, sama." sahut jeongin, terkekeh pelan. "aku tidak suka hal-hal yang banyak orang sukai, seperti mengaduk bubur ayam mereka sebelum dimakan."
yang lebih tua terbelalak lebar seolah baru saja menemukan soulmate sehidup semati. mungkin laki-laki itu bisa menggebrak meja saking semangatnya.
"benarkah?!" sentak hyunjin heboh. "aku juga! wah, kita punya banyak kesamaan. kata orang, mungkin saja jodoh."
oh, bisakah hyunjin tidak membuat jantung jeongin bekerja keras sehari saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙢𝙞
Fanfictionsebaik-baiknya mulut adalah untuk dijaga dari informasi yang berlebihan. ©2019