balkon kamar jeongin tidak disangka-sangka setara dengan celah pintu yang tampakkan pemandangan surgawi.
hyunjin baru kesini sekali. jemari kirinya bertaut dengan sang kasih, yang kanan bergelantungan di pinggir pembatas. lampu kamar jeongin menyala di belakang mereka, tapi tidak mampu saingi sinar kemerahan yang disibakkan matahari yang hampir hilang ditelan garis pandang mata manusia.
"kamu selalu lihat matahari tenggelam, dong?" tanya hyunjin, benar-benar penasaran. sangat tidak adil bahwa perumahannya hanya terdiri dari bangunan dan besi sementara kompleks kediaman jeongin seasri taman yang mereka kunjungi acap penghujung minggu.
jeongin terkekeh lemas. ia sibuk menatapi sang jingga merayap-rayap perlahan ke bawah, dengan cahaya yang semakin meredup. indah. indah sekali.
seperti laki-laki yang tengah pancarkan senyum di sampingnya ini.
"iya. iri, ya?" tebak jeongin tepat, hasilkan anggukan sebal dari yang lebih tua. "lebih iri aku sama kamu, tiap hari, dimanapun, kapanpun, bisa ngaca."
"hah?" hyunjin melongo. "emangnya kamu gak bisa ngaca?"
jeongin termenung sebentar, tunggui garis-garis kemerahan di jendelanya lebih memudar lagi.
ia kemudian ganti fokus. hadapkan diri ke hyunjin sepenuhnya, tangkup pipi berlian milik sang kekasih.
"kamu iri karena matahari tenggelam itu indah kan? ngapain iri kalau kamu bisa lihat keindahan yang jauh lebih baik setiap ngaca." tutur jeongin tulus, kakinya maju selangkah hingga jari mereka bertabrakan. "kamu indah, hwang hyunjin."
dengan hilangnya cahaya kemerahan di bagian barat bumi, dua bibir bersatu dalam tautan yang sederhana. satu kecup diantara belah lidah, satu naik ke hidung, satu lagi yang paling lama di kening.
jeongin mundur dan dapati rekah senyum yang semakin indah di paras hyunjin.
"aku sayang kamu."
hyunjin tergelak, kemudian rengkuh kedua pundak jeongin dalam pelukan erat hingga yang lebih muda meronta-ronta minta dilepas.
"your tmi is amazing." ucap hyunjin retoris.
end.
—
halo! makasih banyak udah baca dan ngikutin tmi sampai end, hehe. sampai jumpa di lain kesempatan!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙢𝙞
Fanfictionsebaik-baiknya mulut adalah untuk dijaga dari informasi yang berlebihan. ©2019