"seungmin benar-benar tidak bilang apa-apa."
hyunjin hanya menatapnya penuh tanda tanya saat jeongin memperjelas keadaan. sebuah es krim cone ada di tangan masing-masing pemuda itu, meski milik hyunjin sudah meleleh kemana-mana karena ia sibuk mempertanyakan situasi yang semakin aneh ini.
"h-hah? k-kalau begitu..."
jeongin harus mengalihkan kepalanya. hyunjin terlihat terlalu lucu saat bingung dan gugup. jika lepas kendali, mungkin jeongin bisa mencuri satu cium di atas bibirnya.
"kamu, tidak perlu memperjelas kalau memang tidak mau, sebenarnya." ucap jeongin akhirnya, menyadari bahwa hyunjin menjadi terlalu diam, dan hal itu terasa aneh.
bohong jika jeongin menolak fakta bahwa jantungnya berdegup tiga kali lebih kencang saat hyunjin secara tidak langsung menyatakan perasaannya. mungkin itu benar, mungkin tidak. mungkin hanya jeongin yang berkhayal.
apapun itu, jeongin tidak mau kelihatan kalau sebenarnya ia yang menaruh hati lebih dahulu kepada si hwang. laki-laki itu menegakkan punggungnya untuk bersikap tegar, tapi ternyata mulut hyunjin memang banyak bicara, seperti biasa.
"ka-karena sudah terlanjur... kamu mau jadi pacarku tidak, jeongin?"
jeongin sudah gila jika ia bilang tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙢𝙞
Fanfictionsebaik-baiknya mulut adalah untuk dijaga dari informasi yang berlebihan. ©2019