"hehehe, ya sudah jeongin, aku duluan ya!"
jeongin melambaikan tangannya pada seungmin saat temannya itu pergi ke trotoar karena sudah dijemput. di saat yang bersamaan dengan punggung seungmin menjauh, hyunjin berlari ke arahnya dengan tergopoh-gopoh.
"jeongin!"
seruan itu lagi. mungkin jeongin sudah muak jika saja dia bukan hwang hyunjin.
"kamu kenapa?"
bola mata jeongin membesar, melotot lucu pada hyunjin yang kini sudah ada di hadapan, tapi masih memegangi lutut sembari atur napasnya yang tersengal.
"a-anu, itu..."
hyunjin terbata, nadanya agak gugup. jeongin baru pertama kali melihatnya seperti itu. kuriositas naik beberapa level dan jeongin mungkin akan memegang pundak pemuda itu dan menyuruhnya segera bicara jika detik selanjutnya hyunjin tidak kunjung bersuara.
"j-jangan terlalu dipikirkan jika tidak suka! perkataan seungmin yang bilang aku menyukaimu."
jeongin terhenyak. ia mundur selangkah, menatap hyunjin dengan salah tingkah.
seungmin bahkan tidak bilang apa-apa.
"hah?" sergah jeongin bingung.
hyunjin balik menatap, sama herannya.
"hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙢𝙞
Fanfictionsebaik-baiknya mulut adalah untuk dijaga dari informasi yang berlebihan. ©2019