TMI #11

639 124 1
                                    

hyunjin tidak bercanda.

jeongin meledak saat itu juga. akan euforia letup-letup kembang di dalam dada. gemuruhnya mungkin kedengaran hingga telinga hyunjin, tapi jeongin tidak bisa peduli untuk waktu kritis seperti itu.

hyunjin dan jeongin resmi jadi pasangan kekasih setelah sebuah anggukan diterima dari laki-laki yang lebih muda.

hyunjin berteriak kegirangan, tentu saja.

tentu saja tarik atensi beberapa orang di sekitar. di trotoar. di halte bus.

sial. jeongin bisa saja bungkam mulut hyunjin dengan kain dasi berantakannya jika ia tidak sayang.

"jeongin, jarimu indah."

mereka jalan-jalan di sebuah mall pada hari sabtu ini. tidak muluk-muluk, tidak aneh-aneh. pacaran di dalam bioskop, berteman film action dan sekantung besar popcorn. mampir ke beberapa toko kemudian, bawa kantung belanja untuk istirahat di food court.

menunggu pesanan tidak pernah semenyenangkan ini. jeongin masih berdebar kendati hyunjin sudah sering genggam tangannya selama sebulan terakhir status mereka berubah.

"jeongin." panggil hyunjin lagi.

food court tengah lengang. entah kenapa, padahal sekarang ini weekend.

situasinya mendukung bagi hyunjin untuk berbuat yang aneh-aneh.

"kamu kelihatan sangat indah hari ini." ujarnya lembut. "boleh tidak aku menciummu?"

sialan. sialan. sialan.

jeongin merutuk dalam hati begitu telinganya memerah. kebiasaan bodoh hyunjin dengan semua perkataan gamblangnya.

"b-boleh. tapi jangan disi—"

ya sudahlah. telat.

𝙩𝙢𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang