Enjoy~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.* Restorant outdoor
Di sebuah restoran outdoor, terlihat dua orang wanita dengan surai yang berbeda sedang berbincang-bincang sambil menikmati makanan mereka dengan damai. Akan tetapi, kedamaian dalam restoran tersebut tak berlangsung lama.
" APA?! KAU BILANG PEKERJAANKU APA SAJA PADANYA?! " Kagura sempat terkaget dengan reaksi Soyo yang tiba-tiba berteriak itu karna ini pertama kalinya ia menjadi sepanik ini..
Akibat dari reaksinya tadi, Kagura menjadi ragu untuk mengatakannya lagi, " Pekerjaanmu.. Pelayan Sex? "
Mendengar kata terakhir tersebut membuat Soyo reflek berdiri dari duduknya hingga membuat semua mata menatap mereka akibat dari suara keras yang ditimbulkan dari kursi tempat duduk Soyo.
Dengan menutup mukanya dengan kedua tangannya, Soyo berkata, " TIIIIiiidaaaaak!! Reputasiku hancur sudah!! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu kepadanya?! Bagaimana kalau dia menyebarkan gosip...dan... Dan perusahaan ku... "
" Hei! Aku panik okay.. Aku minta maaf kalau rencana tidak sesuai dengan yang kau bayangkan. Tapi aku tidak sepenuhnya berbohong, aku memang bekerja sebagai pemuas nafsu pria-aru.. " Kata-kata terakhir benar-benar memukul Kagura dengan keras, Realita memang menyakitkan.
Melihat wajah masam yang dibuat Kagura, Soyo pun menghela nafas dan kembali duduk di tempatnya.
" Tidak Kagura, kau tidak salah apa-apa.. Kau hanya melakukan tugasmu, aku mengerti kok. Aku saja yang terlalu egois karna memikirkan diri ku sendiri di banding perasaanmu. Maaf.. " Ucap Soyo yang berusaha menenangkan Kagura dari kesedihan.
Kagura pun tersenyum, " Tak apa So-chan "
" Lalu...? " Tanya Soyo sambil memiringkan kepalanya.
" Hmm? "
" Apa kau berhasil membatalkan perjodohan ini? " Pertanyaan tersebut benar-benar membuat Kagura tersentak hingga minuman yang ia minum tersembur keluar lagi. Ia hampir lupa dengan hal itu, tapi mau bagaimana lagi ia harus memberitahukannya pada Soyo..
" Ohh.. Umm.. Itu.. Tentang hal itu.. Sebenarnya.." Ucap Kagura yang berusaha menjawab pertanyaan Soyo dengan suaranya yang berbata-bata.
" Kenapa? Kau berhasilkan? "
" Umm.. Apa yang terjadi kalau aku bilang.. Tidak-aru? " Volume suaranya pun di perkecil saat mencapai kata-kata terakhir
1
2
3
4
5
" APAAAAAA??!! " Teriak Soyo untuk yang kedua kalinya
Lalu Soyo melanjutkan pertanyaannya, " Apa maksudmu tidak?! Bagaimana bisa?! Apa kau tidak mengikuti rencanaku?! L-lalu, apa yang dia katakan? "
" Aku melakukannya sesuai dengan rencanamu-aru. Tapi pada saat aku berhasil menggodanya, dirinya sendirilah yang meminta ku untuk menikahinya-aru.. " Jawab Kagura panjang lebar
" Tidak! Tidak! Ini tidak mungkin terjadi! Apa yang harus aku lakukan?! " Gumam Soyo pada dirinya sendiri sambil menunjukkan wajah frustasinya.
Kagura yang melihatnya hanya menghela nafas, mau bagaimana pun ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
" Walaupun begitu aku sudah berusaha, sekarang sesuai dengan kesepakatan kita.. " Setelah mengatakannya, tangan kanan Kagura pun terangkat dan menunjukkan telapak tangannyatangannya meng-ibaratkan Soyo untuk memberikan uang yang ia janjikan.
" Nee~ aku sedang dimasa-masa krisis dan kau masih sempat nya meminta uang padaku, apa kau tidak kasihan padaku? Kau jahat sekali Kagura-chan " Soyo mengatakannya se dramatis mungkin.
" Oi, aku yakin 99% kalau dia akan membatalkan pernikahan itu-aru. " Ucap Kagura dengan yakin.
" Kenapa kau begitu yakin? Jelas-jelas dia memintamu untuk menikahinya "
" Itu karena setelah kami melakukan 'itu', aku meninggalkannya sendirian di kamar untuk meyakinkannya bahwa aku ini sebenarnya adalah cewek br€ng$€k dan murahan yang tidak pantas menjadi istrinya-aru "
" Jadi, maksudmu itu kau sedang memancing emosinya? Hmm.. Benar juga, Okita-sama tidak suka dengan wanita yang seperti itu " Ucap Soyo sambil berpikir
" Ngomong-ngomong dari mana kau tahu semua ini? Kau sebegitu inginnya membatalkan perjodohan ini, ya-aru? "
" TENTU SAJA!! Aku bersumpah kalau aku tidak akan pernah menikah kalau tidak berdasarkan cinta! Oh! Dan ini untukmu, aku akan mempercayai ucapanmu jadi sesuai kesepakatan.. " Soyo pun menyodorkan sebuah amplop putih tebal ke arah Kagura
" Thanks So-chan.. " Sambil mengambil amplop berisikan uang itu dari Soyo
" Senang berbisnis denganmu Kagura-chan, dan hey.. Maaf soal tadi Kagura. Jadi soal kata-kata ku tadi jangan dimasukkan kedalam hati, kau adalah sahabat terbaikku.. Aku tidak ingin kehilanganmu walaupun ku tahu kau.. Umm.. Tidak suci lagi.. " Ucap Soyo sambil memegang kedua tangan Kagura dengan erat
Sementara Kagura hanya tersenyum dan terkekeh pelan, " Ya.. Terima kasih So-chan.. " Gumam Kagura yang masih bisa di dengar oleh Soyo.
Kemudian kedua sahabat itu pun melanjutkan sesi makannya sambil berbincang-bincang ria seakan-akan tidak terjadi apa-apa..
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven [HIATUS]
FanfictionOkita Sougo, pemuda tampan kaya raya sekaligus pemilik perusahaan terbesar di Jepang. Mulai merasa bahwa kehidupannya akan berantakan saat kakak kandungnya - Okita Mitsuba - menjodohkan dirinya dengan putri dari keluarga Tokugawa.. Mau-tidak mau...