s i x t h t e e n

1.5K 234 10
                                    

ada dua hal yang membuat soojin berpikir panjang malam tadi. tentang yunseong yang tiba-tiba mem-follow back nya, juga akun instagram ara yang tidak ada dalam list pengikutnya. kejadian yang sama terjadi pada hari ini, pagi hari ini. pertama, yunseong sudah tiba lebih dulu dibanding dirinya. dan kedua, tas ara tidak ada di kursi depannya, seperti biasa. melainkan di kursi samping wonjin.

ia tidak begitu memperdulikannya pada awalnya, tapi apa itu tidak aneh?

apa filosofi ara untuk pindah duduk dan men-unfoll soojin di sosial media. ia harap, hanya pertemanan mayanya saja yang rusak dengan ara, tapi mengapa dalam dunia asli juga?

"udah diemin aja." timpal yunseong enteng. 

memang gampang bagi laki-laki untuk masalah pertemanan. cukup introgasi, lalu jika butuh baku hantam, maka akan mereka lakukan. tapi bagi kaum hawa? mungkin bisa menjadi beban hidup semati.

"gampang bener congor kau bilang." balas perempuan itu sambil menjitak jidat berponi yunseong. 

lelaki itu mende-cih pelan. "mending lo mikirin hal yang lebih penting."

"maksud lo?"

yunseong diam sejenak, dia berpikir tentang sesuatu. "mikirin gue, misalnya."

mendengar ucapan pede nan polos itu, soojin tertawa kencang. sambil beberapa kali memukul pundak yunseong dengan tenaga yang cukup kuat. 

"ada-ada aja lo." ujarnya lalu bangkit dari duduknya. 

"mau kemana?" 

"nyari ara, kenapa?" 

yunseong kembali berdecak. "udah gue bilang, diemin aja."

soojin tersenyum miring. "soal temen, cewek gak bisa diem, yun. lo gak tau rasanya."

yunseong mengangguk pelan beberapa kali. "mood lo? lagi baik kan?"

"as u see?" soojin bertanya balik. 

yunseong mengangguk kembali. 

"jin." panggilnya pelan.

perempuan itu kembali menoleh. 

"lo bisa dateng ke gue, kalau lo butuh. gue siap." 

ucapan aneh dari yunseong terucap. terdengar sedikit ragu, lelaki itu terus menggaruk tengkuknya saat mengatakan itu. tapi soojin percaya akan eksistensinya. 

"makasih, yun. gue gak tau lo bisa se-care ini." balasnya sambil tersenyum simpul lalu pergi meninggalkan kelas. 

yunseong hanya memperhatikannya dari jauh. 

•••

"ara!"

perempuan setinggi 160 cm dengan rambut hitam yang ia biarkan tergerai itu menoleh ke belakang. mendapati teman sekelasnya berlari menghampirinya.

ada tatapan aneh saat ara menjumpai dirinya saat itu, soojin merasakannya. 

"lo kemana aja?" tanya soojin se ramah, seperti biasanya. 

ara mengernyitkan alisnya. "emangnya kalau gue pergi, gue harus lapor lo dulu?" balasnya, tanpa tawaan. 

soojin berharap perempuan itu tertawa, atau sekadar mengatakan, "mood gue lagi gak baik" atau bilang "bercanda elah". tapi?

soojin menggaruk tengkuknya. entah kenapa keadaan seperti ini semakin canggung dibanding biasanya. 

"lo pindah tempat duduk?"

ᴀ ғ ᴛ ᴇ ʀ ; ʜᴡᴀɴɢ ʏᴜɴsᴇᴏɴɢ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang