s e c o n d

3.2K 408 21
                                    

"ah, halo. Aku Kim Soojin. Aku harap kita dapat berteman baik. Salam kenal."

Dia membungkukkan badannya 90° sebagai bentuk akhir dari perkenalannya. Semua mata memandang perempuan yang kini berdiri di muka kelas. Terkecuali Hwang Yunseong.

Dia terlambat. Memang sengaja. Rekor datang paginya adalah jam 7 lewat 5 menit. Dan rekor terlambatnya jam 9, waktu istirahat pertama. Meski begitu, ia tidak pernah bolos sekolah. Menurutnya lebih baik harus kena hukuman dibanding ditulis alpha di buku absen.

Kriek
Pintu kelas 10 IPS 2 dibuka oleh seseorang. Sekarang pukul 8 tepat, sudah bisa diduga yang membuka pintu kelas adalah oknum Yunseong.

Ia melangkahkan kakinya dengan biasa, tidak dengan penuh penyesalan. Ia lewati teman-teman dan Bu Mina yang menatapnya dengan tatapan aneh. Tapi bungkam.
Tentu saja, ini hal yang sering terjadi.

Setelah menaruh tasnya di tempat bersemayamnya, ia langsung melangkahkan kakinya kembali. Kini ia pergi ke luar kelas. Dan tidak kembali.

Sudah biasa seperti ini.

Tapi tidak bagi Kim Soojin. Bukan pertama kalinya ia melihat seseorang yang telat, tapi ini pertama kalinya ia melihat cara 'pengusiran diri' yang cukup aneh.

Ia mengapresiasikannya.

Kelas hening seketika. Hingga Bu Mina berdehem, mengalihkan fokus para muridnya.

"Baiklah, Kim Soojin, kamu bisa duduk di sebelah-sana. Ya sebelah sana. Di samping tempat Yunseong."

"Yunseong-siapa?" Tanya Soojin pelan.

"Ah, murid yang tadi datang terlambat. Tidak masalah bukan?" Bu Mina bertanya balik.

Soojin mengangguk ragu. "Tidak apa-apa."

Ia lalu melangkah menuju tempat yang sebenarnya tempat favoritnya di seluruh penjuru sekolah. Pojokan kelas. Sebenarnya, Soojin sedikit bingung dengan murid-murid di sini, kenapa mereka memilih untuk duduk di row terdepan dibanding di belakang?

Ah entahlah, setidaknya ia mendapat tempat duduk impiannya.

Ya, meskipun harus duduk dengan laki-laki aneh yang datang telat tadi.

"Baiklah, mari kita mulai pelajaran Bahasa Inggris di pagi hari ini. Coba dibuka halaman 125, tentang tugas yang kemarin ssaem kasih. Ada yang- ah, Soojin ada apa?"

Ucapannya beralih ketika melihat Soojin mengangkat tangannya.

"Eng, anu, aku belum dapet bukunya sama sekali."

"Benarkah? Hm, coba kamu cek di perpustakaan, bisa jadi di sana ada buku yang tersisa." Balas Bu Mina.

"Maaf Bu, aku tidak tahu tempatnya."

"Oh iya, maaf Ibu lupa. Yang piket hari ini siapa?"

Seseorang dari tempat duduk paling depan menjawab, "seonho, chaewon, sama guanlin, Bu."

"Kim Chaewon? Dimana? Apa dia tidak masuk?"

"Dia sakit, Bu." Balasnya lagi.

Berarti dia ketua kelas, gumam Soojin dalam hati.

"Kalau begitu, Lai Guanlin bisa kamu antar Soojin ke perpustakaan?" Tanya Bu Mina.

Laki-laki berlesung Pipit itu tersenyum lalu mengangguk. Pandangannya lalu mengarah kepada Soojin lalu mengangguk. Mengisyarakatkan 'ayo ikut gua'.

Perempuan itu langsung mengikuti arah langkah Guanlin meninggalkan kelas. Di sisi luar kelas, Yunseong berdiri menatap lapangan. Pandangannya beralih ketika melihat Guanlin dan Soojin pergi dari luar kelas.

ᴀ ғ ᴛ ᴇ ʀ ; ʜᴡᴀɴɢ ʏᴜɴsᴇᴏɴɢ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang