Jaewon sedang membaca berkas tentang laporan kesehatan putra bungsunya.
Setitik air mata jatuh mengingat perkataan Daehan, sahabat sekaligus dokter Jungkook dari kecil.
"Maaf Jaewon, sepertinya Jungkook tidak akan bisa melewati umur 10 tahun ke atas"
"Apakah benar tidak ada cara lain? Ayolah Dae, jangan menyerah. Aku tau kau bisa. Kumohon tolong aku, sembuhkan kookie ku"
"Entahlah Jae, aku tidak sanggup untuk membedah Jungkook lagi. Memang hanya dengan pemasangan alat pacu yang bisa menyelamatkan dia sementara. Tapi aku dan tim ku sudah melakukan itu dua kali pada Jungkook"
"Apa sangat beresiko jika dilakukan lagi?"
"Benar Jae. Karena itulah hanya donor yang cocok yang bisa menyelamatkannya"
Jaewon mengusap wajahnya kasar.
________
Yoongi duduk tenang di kelasnya. Karena bosan, ia merogoh tasnya untuk mencari buku. Yoongi sangat hobi membaca.
Bukan buku yang yoongi temukan malah sebuah kotak pemberian Jungkook pagi tadi.
Dengan malas ia membuka kotak itu. Dapat ia lihat di dalamnya ada.....
Gula batu?
Wajah yoongi merah menahan kesal. Persetan dengan surat yang ada di dalam kotak. Ia segera membuang kotak itu.
Tapi memang yoongi itu pada dasarnya tsundere. Ia mengambil lagi kotak itu dan membaca suratnya.
Terlihat oleh yoongi tulisan Jungkook yang besar-besar namun masih tetap rapi untuk ukuran anak yang harusnya sudah bersekolah TK.
Yoongi hyung, kookie kasih gula batu ya hehe.
Ini sepertimu hyung, manis tapi keras dan kookie tidak berani memakannya karena nantinya jahat pada hati kookie.
Hyung harus gantikan kookie makan ini ya hehe. Kookie sayang yoongi Hyung.Tanpa yoongi sadari setetes air mata menetes dari sudut matanya. Padahal yoongi sudah menguatkan tekad di hatinya untuk tidak akan menganggap Jungkook adiknya. Dan menolak menyayanginya. Karena suatu hal.
Tapi entah kenapa saat melihat tulisan tangan Jungkook yang sangat polos dan tulus membuat hatinya berkecamuk. Apalagi dia tahu kalau Jungkook kambuh setelah kehujanan waktu membeli gula batu di warung depan rumahnya.
__________
Di rumah keluarga Jeon,
Jihyun dan Jungkook sedang menonton televisi bersama.
Jungkook berbaring di paha Jihyun sambil fokus melihat televisi yang menampilkan kartun bis kecil favoritnya.
Jihyun memandangi wajah anaknya dengan senyuman. Jujur ia sangat gemas melihat ekspresi Jungkook yang kadang kesal, cemberut, senyum, tertawa, dan berkaca-kaca.
Lucu dan menggemaskan sekali. Belum lagi mata bulatnya yang sangat imut dan berbinar cerah.
"Kookie" panggil Jihyun
"Nde eomma" jawab Jungkook tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.
"Apa yang kookie berikan pada yoongi Hyung?" Tanya Jihyun penasaran.
"Gula batu" jawab Jungkook sekenanya karena terlalu fokus pada acara favoritnya.
Jihyun tergelak. Membayangkan ekspresi yoongi yang seperti beruang yang terganggu tidurnya saat marah melihat bekal istimewa Jungkook.
"Jadi kenakalan kookie kemarin yang membuat kookie kambuh karena ini?" Tanya Jihyun geram.
Jungkook baru mengalihkan pandangannya.
"Mianhe eomma"
"Kenapa kookie harus beli sendiri? Di dapur juga banyak"
"Kookie tidak mau eomma. Kookie harus beli sendiri"
"Kenapa tidak mengajak eomma?"
"Kalau mengajak eomma berarti kookie tidak beli sendiri, jadinya tidak istimewa"
Mendadak Jihyun kalah berkata dengan bocah yang baru berusia 6 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
finally i got your hug Hyung
FanfictionKisah sederhana tentang perjuangan Jungkook untuk bahagia di sisa hidupnya