Selamat malam reader-nim yg sangat kuhormati hehe. Makasih ya, yang udah baca sama kasih vote untuk cerita ini. Btw, aku penulis baru banget nih, sebelumnya hanya jadi penikmat karya orang lain hehe.
Oke langsung baca aja deh, semoga kalian suka 🤗Di sinilah keluarga Jeon, UGD vallery internasional hospital.
Setelah kejadian tadi, Jaewon dan Jihyun terjaga dari tidurnya dan turun kebawah.
Mereka tentu terkejut melihat kondisi si bungsu yang jauh dari kata baik.
Tanpa pikir panjang mereka segera membawa Jungkook ke rumah sakit.
Beberapa saat kemudian,
Ceklek
Daehan keluar dari UGD dengan raut wajah sulit diartikan.
" Jungkook koma Jae, maafkan aku yang tidak bisa berbuat banyak" sesal Daehan.
Jihyun meluruh di pelukan Jaewon, kakinya melemas bak jeli. Sementara, Jaewon terdiam seribu bahasa.
Jimin pun terisak pelan, sesak memenuhi dadanya karena kesedihan mendalam.
Yoongi? Entah kenapa ia merasa bersalah dan sedikit rasa khawatir yang menggelitik hatinya.
_______
Di ruangan Daehan,
"Jantungnya semakin melemah, belum lagi, Jungkook mengalami aneurisma aorta yang berakibat kegagalan fungsi jantung dan kematian"
Jderrrr
Bagai tersambar petir disiang bolong yang terjadi pada pasutri Jeon.
Rasa sedih berujung sesak memenuhi rongga dada Jaewon dan Jihyun mendengar kondisi si maknae keluarga Jeon.
Jungkooknya sekarat dan mereka tidak bisa menolongnya. Jihyun semakin merasa bersalah telah mempertahankan kandungannya dulu. Jika tidak mungkin Jungkook tidak akan semenderita ini.
"Jae aku ibu yang jahat, jika dulu aku menurut padamu untuk tidak mempertahankan Jungkook. Mungkin ia tidak akan merasakan sakit akibat ketidaksempurnaan ini" ratap Jihyun.
Jaewon menggeleng,
"Semua ini bukan salah mu yeobo.. ini sudah takdir kookie kita. Kita harus berdoa dan menguatkannya. Kedepannya kita juga harus ekstra hati-hati menjaganya"
"Aku takut Jae, aku takut kookie menyerah. Aku tidak akan pernah siap untuk kehilangannya, dia bahkan belum benar-benar merasakan kebahagiaan" sanggal jihyun
"Aku mengerti, kita memang harus membantu Jungkook dalam meluluhkan hati Yoongi. Aku yakin Yoongi akan menjadi seorang Hyung yang luar biasa saat dia mulai menyadari sepenting apa Jungkook di hidupnya" ujar jaewon
Yoongi dan Jimin merasa bersalah, tentu saja mereka sudah sering menyaksikan kesakitan Jungkook saat kambuh. Namun, tidak pernah mereka melihat keadaan Jungkook seburuk tadi. Bahkan, saat ini tidak terlintas sedikitpun pikiran positif yang ada di benak mereka berdua.
"Hyung, ayo kita lihat kondisi Jungkook. Semoga dia baik-baik saja" celetuk Jimin
Yoongi diam saja, dia mendengar perkataan Jimin. Namun, pikirannya masih menghilang entah kemana. Yoongi juga heran, kenapa tiba-tiba pikirannya terganggu oleh entitas seorang Jungkook, ini benar-benar perasaan asing yang Yoongi sendiri tidak mengerti dan baru pertama mengalami. Sebelumnya perasaan khawatirnya memang muncul untuk Jimin dan tidak untuk Jungkook yang sangat di bencinya.
"Kau lihatlah sendiri Jim, aku tidak sudi. Jika dia masih bertahan berarti keberuntungan tetap menyertainya, itu saja" celetuk Yoongi cuek
"Tidak bisa Hyung, kau harus tanggung jawab. Bagaimanapun juga, dia kambuh karena dirimu dan sebagai kakaknya kita harus ada di saat dia sedang dalam keadaan mengkhawatirkan seperti sekarang ini" bujuk Jimin.
"Aku membentaknya karena dia yang salah Jim, lagipula aku juga tidak tahu kalau dia selemah itu. Hanya karena di teriaki sedikit saja sudah tumbang, aku tidak ingin adik selemah dia! Sampai kapanpun hanya kau adikku satu-satunya" ujar Yoongi panjang lebar sembari melangkah meninggalkan Rumah Sakit.
"Hyung!! Jangan pergi!!" Teriak Jimin
Namun, Yoongi tidak peduli dengan teriakan Jimin. Dia tetap mantap melangkah meninggalkan Rumah Sakit, lebih baik dia pulang dan memperbaiki kertas lirik yang Jungkook kacaukan.
TBC
Jangan lupa vote atau komen ya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
finally i got your hug Hyung
FanfictionKisah sederhana tentang perjuangan Jungkook untuk bahagia di sisa hidupnya