angry

1.5K 140 2
                                    

Yoongi sedang belajar menghafal dan menyelaraskan nada di depan sebuah grand piano. Yoongi yang notabene hobi ngebo tidak akan bersusah payah berlatih piano di jam yang menunjukkan pukul 11 malam.

Semua itu ia lakukan hanya untuk lomba piano Nasional yang di adakan 3 hari lagi.

Walaupun sudah kelas akhir di SMA yoongi tetap di beri tanggung jawab untuk lomba ini dikarenakan bakat luar biasa yang ia miliki.

Yoongi pun rela mengesampingkan urusan sekolahnya. Lagipula yoongi sudah mempelajari semua materi. Selain jenius yoongi juga sangat rajin, rajin belajar maupun berlatih piano.

Memang yoongi sangat menggemari piano sejak dulu. Bahkan ia juga menciptakan beberapa lagu yang bermelodi lembut. Sayangnya bakat yoongi bukan menyanyi, tidak seperti Jimin dan Jungkook yang sangat pandai bernyanyi.

Apalagi si bungsu yang suaranya sangat merdu dan menentramkan hati siapa saja yang mendengarnya. Si bungsu dengan keistimewaannya tidak menutup untuk berkarya.

Jimin sendiri seringkali mengikuti lomba bersama yoongi. Yoongi dengan pianonya di iringi dengan suara lembut Jimin. Jimin baru masuk SMA dan sudah terkenal karena sering mengikuti lomba menyanyi.

Sebelumnya, yoongi selalu mengikuti lomba sendirian. Namun, setelah Jimin SMA, ia selalu berduet dengan Jimin di segala lomba.

__________

Jungkook menuruni tangga, ia di bangunkan oleh rasa haus yang seakan mencekiknya. Atensinya teralihkan oleh kedua hyungnya yang masih terjaga di jam yang tidak lagi sore.

Jungkook berinisiatif membuatkan teh hangat untuk kedua hyungnya. Ia melangkah riang menuju dapur.

Tak lama kemudian, Jungkook datang dengan dua gelas teh dan satu piring camilan.

"Hyung aku membawakan kalian ini agar tidak bosan" celetuk Jungkook.

Jimin memandang sekilas

"Taruh di meja kecil disana kookie"

"Baik Jimin hyung"

Karena tidak hati-hati, Jungkook tidak sengaja menumpahkan teh itu di atas meja yang terdapat kertas-kertas.

Jimin panik dan yoongi merah padam menahan amarahnya.

"Astaga liriknya" ujar Jimin.

"Kookie tidak apa-apa?" Lanjutnya lembut.

"Ma.. maafkan aku hyung" ujar Jungkook menunduk takut.

Yoongi berjalan penuh penekanan, marah besar itulah yang yoongi rasakan.

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH! AKU SUDAH CAPEK CAPEK BERLATIH! BELUM SETENGAHNYA YANG KU HAFAL! DAN KAU SEENAKNYA MENGACAU! LIHAT APA YANG KAU LAKUKAN PADA KERTAS LIRIKKU! HANCUR BODOH!!!" bentak yoongi menggebu-gebu.
Yoongi menghardik Jungkook kasar.

Mata Jungkook melebar, oksigen terasa menipis di sekitarnya, jantungnya kembali tak bersahabat. Jungkook mundur teratur sembari meremat dada kirinya. Tak kuat menahan lemas, ia pun limbung. Beruntung Jimin sigap menangkapnya.

Nafasnya mulai memburu, tiap detakan jantungnya terasa menyakitkan. Baru kali ini Jungkook merasakan sakit yang benar-benar sakit. Tidak seperti biasanya. Berucap satu kata pun Jungkook tak sanggup. Hanya erangan dan ringisan yang keluar.

Yoongi pun turut panik, Jimin ketakutan setengah mati melihat adiknya yang seperti ini.

finally i got your hug HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang