3

1.4K 262 92
                                    

"Empat-satu. Gue menang."

Salah satu dari lima pemuda yang duduk melingkar di sudut ruangan itu tersenyum miring, memamerkan senyum tampan sementara tangannya menunjukkan empat lembar kartu remi bergambar King Diamond, Queen Diamond, Ten Diamond, dan AS Diamond. Kedua tangannya kemudian meraup tumpukan uang di tengah lingkaran mereka dan tertawa.

"Kak Juyeon pasti curaaaaang!" Yang paling muda merengek dramatis, membanting lembaran kartunya ke lantai. "Ini yang bagiin tadi siapa, sih? Dendam amat kayaknya sama gue, kartu gue jelek-jelek gini!"

"Dealernya kan lo, bajing." Younghoon melempar kartu yang dipegangnya ke tumpukan remi yang disiapkan untuk minum. "Kocok lagi, main remi aja ayo."

"Gue aja deh yang ngocok," Hyunjae mengambil alih tumpukan kartu tersebut. "Kak Sangyeon nggak ikut kak? Kita main remi nih." Dia mencolek pinggang yang tertua di sana. Pemuda itu tengkurap di dekat lingkaran mereka berlima, buku-buku berserakan di sekitarnya, penuh dengan angka dan rumus-rumus.

"Buat pr dulu, Hyunjae." Sangyeon menunjuk bukunya. "Udah mau UN, heh."

"Itu apaan? Fisika?" Younghoon mengintip buku yang sedang ditulisi Sangyeon. "Anti fisika fisike kleb, ya kan Jae?"

"Yoi, IPS for the win." Hyunjae dan Younghoon berhigh-five sembari tertawa, sedangkan Sangyeon hanya menggeleng-geleng.

"Dari tadi gue penasaran, deh." Sunwoo mencetuskan, bangkit berdiri dan melihat ke luar kelas dari jendela. "Itu ribut-ribut apaan sih? Heran, kok masih rame, udah waktu pulang sekolah, juga."

"Halah, paling geng sebelah, bikin masalah lagi."

Sunwoo mengangkat alis. "Gue kira kita satu-satunya geng di sini?"

"Geng pacarnya Younghoon tuh," Hyunjae berujar jahil.

"Mantan!" Sang pemilik nama mendelik. "Dan dia bukan ketuanya, ya."

"Mantannya sekarang jadi dominant." Juyeon menyambar, tertawa jahil.

"WIIIH SPILL DONG KAK!" Eric bertepuk tangan semangat.

"Jadi, mereka putus tuh gara-gara gue—"

"Nggak-nggak, apaan!" Younghoon buru-buru membekap mulut Hyunjae yang tertawa terbahak-bahak dan berusaha berkelit.

"Siapa sih orangnya?" Sunwoo mau tak mau penasaran juga. Bagaimanapun, Younghoon juga salah satu sahabatnya.

"Ada, manis banget, tapi sekarang jadi ganteng." Hyunjae berujar.

"Lah bisa gitu? Siapa sih?!" Eric berujar frustasi. Hanya dia dan Sunwoo yang tidak tahu siapa orang yang dimaksud, karena mereka masih kelas sepuluh.

"Ngapain kepo, sih? Juy, kandangin tuh pacar lo." Younghoon dan Eric saling mendelik pada satu sama lain, membuat Sunwoo menggeleng-geleng. Pemuda bermarga sama dengannya itu memang tidak pernah sadar umur.

Sang ketua menoleh pada arlojinya, kemudian berdecak kecil. "Pulang kuy, kak Sangyeon udah selesai belom tugas lo?"

"Lho jadi lo semua nungguin gue nugas?" Sangyeon membelalak, namun tak dapat dipungkiri dia merasa terharu saat sahabat-sahabat yang sudah seperti adiknya itu mengangguk bersamaan. "Gue kira kalian emang gabut, makanya ngadem di kelas gue."

"Itu juga sih, hehe." Eric cengar-cengir. "Abis cuma Dua Belas IPA Satu yang berkarpet, terus pake AC. Kelas-kelas IPS mana ada yang begini!"

Sangyeon memasang wajah datar. "Udah gue duga." Pemuda itu kemudian bangkit berdiri dan mulai membereskan barang-barangnya. "Ya udah, pulang. Sunwoo, mau ngumpul dulu atau langsung bubaran?"

Apprivoise +SunnewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang