8

1.5K 227 18
                                    

Chanhee mengerjap saat Sunwoo mendekatkan wajah padanya.

"Ntar cantiknya ilang, lho."

"Bajingan."

Pemuda manis itu menghempaskan kedua tangannya yang ditahan Sunwoo hingga terlepas. Ia mendorong tubuh yang lebih muda agar menjauh dari hadapannya.

Ia mendecih pelan lalu berjalan ke sisi lain lapangan yang jauh dari posisi Sunwoo.

"Dasar bajingan. Belom aja gue bikin sekarat," gerutu Chanhee selama membersihkan lapangan bagiannya.

Ia sama sekali tak menoleh lagi kepada Sunwoo. Ia pun tidak peduli dengan adik tingkat yang menurutnya kurang ajar itu.

Sesekali ia menyeka keringat di pelipisnya. Menggerutu tidak jelas karena Changmin yang masih belum juga datang membantu.

Sedangkan di sisi lain, pemuda tampan yang dihukum bersamanya itu dengan ogah-ogahan mengambil beberapa sampah yang berceceran lalu ia masukkan ke tong sampah, sesekali menendang batu kerikil untuk melampiaskan kebosanannya.

Beberapa kali Sunwoo mencuri pandang ke arah Chanhee yang tampak kelelahan dan menggerutu karena hari ini matahari cukup terik.

Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat, dan tersenyum tipis. Tapi sejurus kemudian seketika memasang wajah datar ketika sadar pada tingkah bodohnya.

"Lah? Preman sekolah sekarang udah turun derajat jadi tukang bersih-bersih lapangan gini?" Sebuah suara ejekan dengan diiringi tawa, membuat kegiatan Sunwoo terhenti.

Pemuda itu mendongak dan memasang wajah sangat datar ketika tahu siapa yang menghampirinya.

"Mending lo-lo pada belajar sana. Gue lagi nggak mood bikin orang masuk UGD," ucap Sunwoo, melambaikan tangan tanpa minat. Ia kembali melanjutkan hukumannya membersihkan lapangan.

Salah satu teman siswa yang pernah hampir mati di tangan Sunwoo mendecih kecil. "Nggak usah sok jagoan lo! Masih junior aja udah belagu!" Ia melangkah mendekat dan menarik kerah baju pemuda Kim itu dengan kasar hingga Sunwoo berdiri.

Sunwoo hanya tersenyum miring tanpa rasa takut sedikitpun. "Mau bales dendam ceritanya?" Sunwoo berujar ke arah siswa yang dulu ia hajar habis-habisan, tapi tidak sampai mati. Hanya sekarat.

Bugh

Sebuah pukulan keras melayang ke wajah kiri Sunwoo hingga ia terdorong ke belakang dan terduduk di tanah.

Ia meludahkan darah segar yang keluar dari sudut bibirnya dan menyeringai. Kemudian kembali berdiri, masih dengan wajah datar dan seperti tidak terjadi apa-apa.

Dua orang siswa lainnya berusaha mendekati dan memegang kedua tangan Sunwoo namun pemuda tampan itu menangkisnya dan melayangkan beberapa pukulan dan tendangan.

Akhirnya Sunwoo diserang oleh keempat orang itu sekaligus hingga energinya cukup terkuras dan menyita fokus lebih karena sialnya lawan-lawannya juga jago bertarung.

Sunwoo kewalahan, satu lawan empat bukanlah pertarungan yang imbang. Pemuda itu berpikir cepat untuk mencari bantuan. Anggota gengnya sedang ada kelas dan Juyeon beda lokasi hukuman dengannya.

Sialan.

ⒶⓅⓅⓇⒾⓋⓄⒾⓈⒺ

Chanhee yang mendengar ada suara keributan, ikut berbalik dan menyaksikan.

Ia merasa cukup terhibur karena tontonan gratis, bahkan sempat berpikir untuk duduk bertopang dagu menonton. Namun kemudian dilihatnya empat orang sekaligus menyerang Sunwoo, ditambah dua orang yang memeganginya dan satu orang yang hanya berdiri menonton. Pemuda itu mendecih pelan lalu berdiri. "Ck. Main keroyokan. Lemah banget nggak berani one by one."

Apprivoise +SunnewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang