"Jadi, tadi kenapa kak?"
Chanhee merengut memandangi Haknyeon yang lebih menaruh fokus pada potongan pizza yang sedang dimakannya daripada keadaan. "Ih kan tadi gue udah cerita! Makanya denger, jangan makan mulu!"
"Maaf, maaf." Yang lebih muda cengar-cengir. "Abisnya laper. Gue nggak sarapn tadi."
"Hm," Chanhee memelototinya. "Ya, pokoknya gitu. Gue kesel banget anjir, dia bisa lewat gitu aja setelah bayar pak satpam, sementara gue dibiarin berdiri kayak orang bego di luar pagar."
"Satpam sekolah kita kan emang mata duitan." Kevin menjeda kegiatannya menyuapi Hwall untuk memberikan respon pada ketuanya itu. "Nggak mungkin lo nggak tau. Dia dikasih duit juga bakal diem aja meski ada yang maksiat di sekolah."
"Tau banget, kak. Pernah ya?" Hwall berujar jahil.
"Belum sih, maunya sama kamu." Kevin tersenyum miring, namun kemudian mengaduh saat Changmin menjewer telinganya.
"Nggak usah ngotorin Hwall lu makhluk nista," desisnya tajam.
Kevin cengar-cengir. "Hehe,"
Hwall menggeleng-geleng melihat kejadian itu, kemudian kembali memusatkan perhatian pada yang tertua di sana "Btw kak New, kenapa sekesel itu? Kakak bisa aja kan bayar satpamnya juga?"
"Gue nggak bawa uang cash, bawanya kartu kredit sama kartu debit."
"Kasih aja kartu kredit lo satu kak biar puas sekalian itu satpam mata duitan." Haknyeon berceletuk.
Chanhee menyeringai. "Maunya sih gitu, cuma nanti kalo dia nggak ngerti cara pakainya kan, sia-sia. Maklum, kan kampungan."
"Aih, jahatnya." Hwall tertawa namun bertepuk tangan. "Tapi nggak salah sih."
"Ngomong-ngomong, gue masih penasaran sama orang yang mukanya sengak banget itu. Waktu gue sama Kyu dihadang kakak kelas waktu itu, dia juga lewat di sana, tapi nggak keliatan niat nolongin sama sekali, anjir. Pengen gue gampar mukanya." Chanhee berujar berapi-api.
"Oh, orang yang nyogok satpam sekolah tadi pagi itu Sunwoo?" Haknyeon akhirnya paham. "Ya, pantes sih. Emang gitu itu anak."
"Sunwoo itu siapa, sih?"
"Temen sekelas gue, kak. Berandal juga. Terus—"
"Ketua geng juga." Changmin menimbrung, membeberkan hal yang dia tahu. "Namanya Kim Sunwoo. Gengnya isinya anak kelas dua belas, sebelas, sama sepuluh. Nggak banyak, tapi cukup disegani. Hobinya ngebully orang, langganan BK."
"Kok lo tau sih?" Chanhee berujar penasaran.
"Tau aja." Sang sahabat menjawab sangat singkat, membuat Chanhee menghela nafas. Changmin tidak akan bisa ditanya-tanyai lagi jika sudah seperti itu.
Kevin yang menyadari ketegangan di antara keduanya buru-buru berceletuk. "Eh, main PS kuy."
"AYOOO!1!1!" Haknyeon berujar semangat.
"Males ah. Paling yang main lo-lo juga."
Sang pemuda blasteran menghela nafas mendengar jawaban Changmin. "Strip truth or dare, gimana? Biar semua bisa ikut main."
Chanhee mengerjap, sementara sekali lagi Haknyeon mengangguk-angguk semangat. "Strip—apa?"
"Sama kayak TOD biasa, kak!" Haknyeon menjelaskan. "Cuma, kita punya pilihan untuk nggak ngejawab pertanyaan atau nggak ngelakuin tantangannya, tapi sebagai gantinya, harus ngelepasin satu hal yang nempel di badan. Misalnya kalung, baju, dalaman, dan seterusnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Apprivoise +Sunnew
FanfictionAku, kamu, kita. Menyusun cerita kecil yang berharga. Dibingkai dalam indahnya masa SMA. Siap menjelajahinya? [Collab w/ @Ifii1485-L]