III.

874 94 49
                                    


Bagi pembaca mohon pintar dalam memilih bacaan.. bagi anak di bawah umur di mohon untuk tidak membacanya 🔞
Terikamasih

Eits jan lupa Vote dan Komennya ya..
Klo ga ku doakan ga bisa mimpiin bias!
HAHAHAHA


Deru musik yang keras memenuhi seluruh penjuru ruangan yang cukup besar ini. Membuat semua orang meliuk - meliukan tubuh mereka mendengarkan musik yang sang DJ mainkan. Terkecuali dua pria yang tengah meneguk minuman yang ada di kedua tangan mereka masing-masing, menghiraukan keadaan sekitar yang sangat ramai yang semakin malam semakin ramai ini.

Salah satu dari kedua pria itu mulai membuka suara

"Hey tuan Jung apa kau berhasil mendapatkannya?" Tanya pria blasteran disebelahnya sinis

Jaehyun hanya meliriknya malas lalu tersenyum licik sambil meneguk minumannya. Memutar-mutarkan gelas ditangannya dan meneguk isinya sekali teguk.

"Cckk... kau terlalu meremehkan ku Johnny Seo..." ucapnya sinis menatap tajam sang lawan bicara "...tidak ada yang tidak bisa kudapatkan didunia ini asal kau tau"

Johnny berdecak malas, sahabatnya yang satu ini benar-benar sangat sombong dan tidak pernah puas akan apa yang sudah ia miliki. Merasa haus akan apapun itulah Jung Jaehyun.

"Kau mendapatkan jalang mana lagi eoh? Tidak cukupkah satu saja yang kau sebut sebagai istri?" Johnny bertanya sambil menopang sikutnya di meja menatap Jaehyun.

Mendengar hal itu Jaehyun tertawa keras hingga perhatian semua orang hampir tertuju padanya. Jaehyun menaruh gelas yang ia pegang dengan cukup keras di meja Bar lalu menatap Johnny dengan tatapan mengejek

"Kau tau? Dia tidak cukup memuaskanku Seo... pernikahan itu hanya sebuah ikatan kosong tanpa perasaan bagiku"

Johnny yang mendengar hal tersebut berkerut tak suka. Bagaimana bisa?
Bagaimana bisa sahabat gilanya ini berucap seperti itu padahal beberapa tahun lalu dia benar-benar memuja sosok Pria cantiknya itu.

'Gila! Dia benar-benar sudah tidak waras' Batin Johnny kesal

"Kau menyimpannya sebagai jalangmu Jung?"

Jaehyun mengangguk lalu tersenyum remeh sebagai jawabannya

"Jika begitu.. boleh kutiduri jalang mu itu malam ini?" Lanjut Jonny tersenyum penuh arti.

Entah kenapa Jaehyun merasa dia tidak terima jika Johnny berbicara seperti itu. Ada rasa tak suka di hatinya. Perasaan marah dan juga sesuatu yang seperti terbakar.

Jaehyun bangkit dari duduknya dan menatap Johnny tajam seolah-olah dia bisa membunuh pria dihadapannya ini hanya dengan caranya memandang saja.

"Jalang itu milikku... kau jangan berani-berani menyentuhnya" ucap Jaehyun memberi penekan disetiap katanya. Johnny tersenyum remeh dan melihat sosok Jaehyun yang perlahan menghilang.

"Dasar bodoh" gumam dan tertawa pelan.


🍃     🍃     🍃

First and Last |JaeWin TAHAP REVISI📍|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang