IV.

929 90 25
                                    

Hai hai
Ini chap pertamaku setelah Hibernasi yang cukup lama :'
Typo = Bonus

Cerita ini murni dari pemikiran saya
Bila ada kesamaan cerita itu semua murni  faktor ketidak sengajaan.

Happy Reading!!


Setelah kejadian semalam tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. Winwin menyiapkan semua sarapan seperti biasa dengan diam, tangan kecilnya itu dengan lihai memotong semua bahan makanan dan mengolahnya dengan cekatan.

Pikirannya jauh melayang, sesekali ia menggelengkan kepalanya berharap pikiran itu hilang dalam kepalanya. Memori-memori indah yang berusaha dia ingat kini memudar tergantikan dengan bagaimana sosok yang amat ia cintai itu memperlakukannya semalam.

Sekali lagi ia menarik nafas dan membuangnya, pandangannya yang terfokus pada apa yang sedang ia masak akan sesekali melirik jam yang tergantung dengan apik menempel di dinding.

Setelah selesai dengan pekerjaanya, ia dengan telaten menyajikannya di atas meja berharap seseorang memakannya bersama dirinya.

Tok tok tok

Tangannya mengetuk pintu itu perlahan. Winwin menunggu tapi tak kunjung ada jawaban dari dalam, dengan ragu ia membukanya dan menampilkan sosok yang kini masih bergelung dikasurnya.

Winwin mendekat membuka tirai yang ada di kamar tersebut. Memandang sejenak gundukan diatas kasur itu.

Ia menghela nafas mencoba menyiapkan hati untuk semua yang akan ia terima. Tangannya terulur menggoyangkan badan itu pelan.

"Jae bangun" ucapnya lembut, si empunya nama bergeliat dalam tidurnya dan membuka kelopak matanya perlahan mengerjap – ngerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya di ruangan tersebut.

Tak banyak kata ia bangun dan melirik Winwin dengan malas lantas berjalan kekamar mandi.
Winwin hanya bisa menghela nafasnya dan mulai membersihkan kamar Jaehyun yang dulu juga merupakan kamarnya.

Tangannya dengan cekatan membersihkan ruangan tersebut mengumpulkan baju yang berserakan, kegiatannya terhenti saat matanya menangkap sebuah kotak kecil berwarna merah.

Rasa penasarannyapun semakin membesar saat hendak mengambilnya sebuah suara mengagetkannya.

"Apa yang kau lakukan? Jangan menyentuh barang barangku dengan tangan mu itu" ucapnya sembari mendekat kearah Winwin.

Winwin mengeraskan rahangnya meremat baju yang ada dipegangannya. Entah kenapa dia seakan ingin memukul lelaki yang ada di depannya itu. Dengan cepat Winwin keluar dari kamar itu sebelum Jaehyun berhasil menghampirinya.

Jaehyun melihat punggung itu dengan tatapan datar seperti biasanya.

🍃     🍃     🍃

Suara dentingan dari gesekan sendok dan piring mendominasi ruangan tersebut, tak ada satupun yang berniat membuka suara hingga Winwin memberanikannya untuk memulai.

"Jaehyun"

"...."

Tak ada jawaban membuat Winwin mendengus kesal tanpa sadar mengerucutkan bibirnya lucu.
Jaehyun melirik dan tersenyum tipis sangat tipis sampai tidak bisa dilihat.

Ohh ayolah kenapa ini begitu sulit.

🍃     🍃     🍃


Ditempat lain seorang pria dengan surai pinknya tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin, ia sedang mencoba beberapa pakaian yang akan ia gunakan untuk bertemu kekasihnya siang ini.

Bibirnya tak henti hentinya bersenandung kecil, betapa bahagianya dia hari ini.
Pipinya bersemu merah tak kala memorinya mengingat kejadian kemarin.

"Ah aku tidak sabar untuk bertemu dengannya" senyum manisnya tak luntur dari wajahnya.

Setelah selesai dengan penampilannya ia dengan buru buru menyambar kuncil mobil yang berada di atas nakas dan berjalan setengah berlari menuruni tangga

"Taeyong pelan – pelan kau berjalan seakan hendak meruntuhkan rumah ini" wanita paruh baya itu terkekeh melihat kelakuan putranya. Sang pelaku hanya menunjukan deratan giginya yang rapih dan menghampiri sang Ibu.

"Ibu tau?"

"Iya ibu tau" jawab ibunya.

Taeyong membulatkan matanya tak percaya bagaimana ibunya tau padahal dirinya belum memberi tau.

Melihat wajah Taeyong yang seperti itu ibunya tertawa dan mengusak surai pink itu dengan lembut

"Bagaimana ibu tau jika kau saja belum memberi taukannya" kekehnya

Taeyong mengercutkan bibirnya lucu. Lalu mulai bercerita bagaimana perasaan kemarin sambil menyantap sarapannya. Sang ibu hanya merespon dengan anggukan dan senyum yang tak luntur dari wajah yang mulai menua itu namun tetap cantik.

🍃     🍃     🍃

Dengan langkah yang bersengamat Taeyong turun dari mobilnya dan mulai berjalan kedalam gedung bertingkat yang terlihat mewah itu.

Tak jarang dia menyapa orang yang berada disekitarnya. Betapa senangnya dia hari ini langkahnya terhenti di depan lift dan menunggu pintu lift itu terbuka.

Ting

Suara itu menandakan pintu lift terbuka ia melangkah namun langkahnya tiba tiba terhenti setelah matanya tanpa sengaja berpapasan dengan seorang pria yang ada di depannya. Nafasnya tercekat seakan taman bunga yang begitu indah di hatinya seketika terkena badai saju.

Badannya membeku sepersekian detik, sosok itu mulai melangkah mendekat kearahnya


"Kau.."

































TBC.

Hayooo siapa itu yang ketemu sama Taeyong? :v
.
.
.

Jangan lupa Vote dan Komen biar aku semangat hehehe
Terimakasih telah membaca.

Jangan lupa Vote dan Komen biar aku semangat heheheTerimakasih telah membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First and Last |JaeWin TAHAP REVISI📍|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang